Selamat Tinggal Masker, Hongaria Klaim Taklukkan Gelombang Tiga Pandemi Covid-19

- 22 Mei 2021, 14:05 WIB
Warga Hongaria menghadiri demonstrasi di Lapangan Pahlawan di Budapest, Hongaria, Minggu, 28 Februari 2021. Mereka memprotes kebijakan pembatasan terkait Covid-19 yang dianggap dapat membuat perekonomian memburuk.
Warga Hongaria menghadiri demonstrasi di Lapangan Pahlawan di Budapest, Hongaria, Minggu, 28 Februari 2021. Mereka memprotes kebijakan pembatasan terkait Covid-19 yang dianggap dapat membuat perekonomian memburuk. /Antara/Reuters/Bernadett Szabo/NZ/sa/Reuters

DESKJABAR - Pemerintah Hongaria segera menghapus sebagian besar pembatasan protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19, termasuk pemakaian masker dan jam malam.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengambil keputusan itu setelah jumlah penerima vaksin Covid-19 di negara tersebut telah mencapai lima juta orang, atau setengah dari jumlah populasi negeri, pada akhir pekan ini.

Viktor Orban mengatakan melalui radio pemerintah bahwa dalam waktu dekat masker tidak perlu digunakan lagi di tempat umum. Pertemuan hingga 500 orang sudah dapat digelar di udara terbuka.

Baca Juga: Petugas Imigrasi Karawang Tangkap Lima WNA Asal India atas Dugaan Palsukan Dokumen Keimigrasian

Selain itu, acara-acara yang digelar di dalam ruangan juga diizinkan bagi warga pemegang sertifikat vaksinasi.

"Ini artinya kita telah menaklukkan gelombang ketiga pandemi Covid-19," kata Viktor Orban seperti dilansir Antara, Sabtu, 22 Mei 2021, siang.

Ia juga menyatakan bahwa tiba waktunya bagi warga Hongaria untuk mengatakan "selamat tinggal masker" di tempat umum.

Hongaria merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang mengizinkan sekaligus menggunakan vaksin buatan Rusia dan China dalam jumlah besar, bahkan sebelum Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) memeriksa atau menyetujuinya.

Baca Juga: Efek La Nina, Hujan Dominasi Cuaca Sepanjang 2021, Kemarau Mundur Akhir Juni

Kebijakan itu memungkinkan Hongaria mencapai tingkat vaksinasi tertinggi di Uni Eropa. Sekitar 50 persen dari sekitar 10 juta populasi mereka setidaknya telah disuntik dosis pertama vaksin Covid-19.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: REUTERS Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah