Ada Laporan WNI Alami Kekerasan Bermotif Rasial, Simak Imbauan Konsulat Jenderal RI di San Francisco

- 8 April 2021, 10:39 WIB
Poster anti kekerasan bermotif rasial. Konsulat Jenderal RI di San Francisco, AS, menyarankan WNI untuk tidak bepergian sendirian dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke aparat setempat, KJRI, atau Perwakilan RI terdekat.
Poster anti kekerasan bermotif rasial. Konsulat Jenderal RI di San Francisco, AS, menyarankan WNI untuk tidak bepergian sendirian dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke aparat setempat, KJRI, atau Perwakilan RI terdekat. /commons.wikimedia.org/

DESKJABAR - Konsulat Jenderal RI di San Francisco, Amerika Serikat, telah mendapat beberapa laporan insiden kekerasan bermotif rasial yang dialami oleh warga Indonesia di negeri Paman Sam itu.

Menurut Konsulat Jenderal RI di San Francisco, laporan kekerasan bermotif rasial tersebut antara lain aksi vandalisme di salah satu gereja Indonesia di Seattle serta insiden pelecehan kekerasan verbal yang dialami mahasiswa Indonesia di Davis, California.

Untuk itu, Konsulat Jenderal RI di San Francisco mengimbau masyarakat dan diaspora Indonesia untuk tetap tenang, tapi juga meningkatkan kewaspadaan sebagai antisipasi terhadap aksi kekerasan bermotif rasial, terutama anti Asia, yang meningkat di AS.

Baca Juga: Siwon Super Junior Ingin Datang ke Bandung, Simak Keinginan Lain Penyuka Klepon Ini

Konsulat Jenderal RI di San Francisco juga menyarankan WNI untuk tidak bepergian sendirian dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke aparat setempat, KJRI, atau Perwakilan RI terdekat jika menghadapi situasi gangguan atau kekerasan bermotif rasial.

Konsulat Jenderal RI di San Francisco menyatakan hal itu dalam keterangan tertulis sebagaimana dilansir Antara, Kamis 8 April 2021. Sehari sebelumnya, KJRI menggelar pertemuan secara virtual dengan masyarakat dan diaspora Indonesia membahas langkah-langkah antisipasi terhadap aksi kekerasan bermotif rasial yang meningkat di AS.

Sebanyak 150 orang dari masyarakat dan diaspora Indonesia dari California Utara, Nevada Utara, Oregon, Washington, Alaska, Montana, Idaho dan Wyoming berpartisipasi dalam pertemuan virtual yang berlangsung sekitar dua jam pada 6 April waktu setempat atau 7 April WIB.

Baca Juga: Total Covid-19 di Dunia Tembus 133 Juta Kasus, Indonesia Masih Termasuk Daftar 20 Besar

"Untuk mendapatkan pelindungan, WNI yang sedang berada di luar Indonesia diimbau untuk melakukan lapor diri yang dapat dilakukan secara daring melalui portal peduli WNI. Dengan lapor diri maka pemerintah dapat mengetahui keberadaan WNI di suatu wilayah dan memberikan pelindungan sekiranya terjadi situasi darurat atau bencana lain." Demikian pernyataan KJRI.

Di samping itu, Kementerian Luar Negeri juga memiliki aplikasi safe travel yang dapat digunakan oleh WNI yang sedang bepergian untuk dapat mengetahui situasi keamanan terkini di suatu wilayah sekaligus juga fitur tombol darurat yang dapat digunakan untuk menghubungkan WNI dengan perwakilan terdekat ketika menghadapi situasi darurat.

Dalam situasi peningkatan aksi kekerasan terhadap komunitas Asia, masyarakat Indonesia diimbau untuk memahami hukum Amerika Serikat dan tidak diam ketika mendapat perlakuan kekerasan bermotif rasial. Keberanian untuk melaporkan kepada aparat setempat akan membantu untuk mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa mendatang.

Baca Juga: NTT Berduka, BNPB Kirim Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Akibat Siklon Tropis Seroja

Atase Polisi KBRI Washington DC, Ary Laksmana Widjaja dalam paparannya menyampaikan bahwa semakin meningkatnya aksi kekerasan bermotif rasial terhadap komunitas Asia di AS antara lain disebabkan tekanan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19, juga residu politik dari pemilihan presiden AS yang baru saja selesai pada akhir 2020.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah aksi kekerasan bermotif rasial antara lain langkah awal, yakni jangan memberikan kesempatan pada para pelaku dengan bersikap tidak mencolok, langkah pencegahan dengan bersikap waspada dan hati-hati, serta langkah penanganan sekiranya terjadi aksi kekerasan dengan segera melaporkan kepada pihak berwenang ataupun perwakilan RI terdekat.

Masyarakat Indonesia di AS juga diimbau untuk berani meminta pertolongan dan melapor ke aparat berwenang jika mengalami aksi kekerasan bermotif rasial.

Baca Juga: Dugaan Korupsi PT Asabri Kerugian Negara Rp23,7 Triliun, Kejaksaan Agung Masih Periksa Saksi

KJRI San Francisco telah mengeluarkan beberapa imbauan di media sosial KJRI serta kepada simpul-simpul masyarakat Indonesia agar mereka selalu waspada dan berhati-hati ketika sedang bepergian keluar rumah.

KJRI juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menyampaikan kegelisahan di kalangan masyarakat Indonesia terkait perkembangan situasi terkini.

Menurut pihak KJRI San Francisco, diskusi mengenai langkah antisipasi terhadap kekerasan anti Asia di AS itu merupakan suatu bentuk perhatian dan upaya perlindungan negara bagi masyarakat dan diaspora Indonesia dalam mengatasi dan melewati masa yang penuh tantangan ini.

Konsul Jenderal RI San Francisco, Simon D.I. Soekarno menyampaikan langkah yang telah dilakukan oleh KJRI San Francisco untuk mengantisipasi meningkatnya aksi kekerasan bermotif rasial terhadap komunitas Asia. Salah satunya, berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

Baca Juga: Agar Warga Tak Antre Urus Dokumen Kependudukan, Ini Dua Inovasi Disdukcapil Kota Bandung

KJRI San Francisco telah dan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait di delapan negara bagian di wilayah kerja KJRI San Francisco.

Atas inisiatif KJRI San Francisco, perwakilan negara-negara ASEAN di San Francisco sepakat untuk bersama-sama menyampaikan keprihatinan dan meminta perhatian pemerintah dan aparat keamanan setempat untuk menangani peningkatan aksi kekerasan anti Asia secara serius.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah