WASPADA! Pandemic Superbugs yang Mematikan Mewabah di India, Bakteri Hebat yang Kebal Terhadap Antibiotik

13 Oktober 2022, 14:33 WIB
Kolase foto, Kabar yang beredar mengenai Pandemic Superbugs yang telah menyebar secara meluas di India. /Pixabay/qimono// /

DESKJABAR - Baru-baru ini Pandemic Superbugs muncul di India, Ternyata Ini Awal Mula Munculnya, simak selengkapnya penjelasan Profesor dr. Zubairi Djoerban.

Kabar mengkhawatirkan datang dari India, disana sedang mengalami Pandemic Superbugs, pandemic ini telah menyebar secara meluas di India dalam beberapa hari terakhir.

Pandemic Superbugs yaitu bakteri luar biasa hebat yang tidak mempan dengan antibiotik dan efeknya bisa mengakibatkan meninggal dunia.

Baca Juga: Tempat Wisata di Ciamis dan Tasikmalaya, Terbaru dan Keren, Ada Sayang Kaak, Takut Ketinggian Jangan Lewat!

Lalu bagaimana awal mula munculnya Pandemic Superbugs ini di India? berikut ini adalah penjelasan Dokter spesialis penyakit dalam yaitu Profesor dr. Zubairi Djoerban di akun Twitternya.

“Kisah dimulai dari India sebelah barat, di mana terjadi infeksi di sebuah rumah sakit di Maharashtra dan para dokter berjibaku dengan ruam infeksi superbug yang kebal antibiotik”, kata dr. Zubairi.

Bahkan di Kolkata saja ada 6 dari 10 pasien yang dirawat di ICU sudah tidak mempan dengan antibiotik.

Zubairi Djoerban mengatakan bahwa Kumannya macam-macam, ada yang disebut Staphylococcus aureus dan ada juga yang namanya Acinetobacter baumannii.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Wisata Bandung Paling Instagramable, Buat Liburan Tahun Baru, Nomor 3 Nimo Highland

Kedua kuman tadi menyebabkan pneumonia dan efeknya harus dipasang ventilator dan berisiko meninggal.

“Di beberapa kasus di India didapati bahwa ada juga yang resisten terhadap antibiotik yang kuat dan yang baru bernama Carbapenem. Data menunjukkan kalau setahun terakhir telah terjadi kenaikan 10 persen yang resisten dan ini masalah berat banget di dunia, khususnya di India, kata Zubairi.

Pada awalnya semua orang yang terinfeksi di Kolkata, 65 persennya berhasil diatasi dengan antibiotik lini satu.

Kalau sekarang turun, yang berhasil diobati dengan antibiotik lini 1 itu hanya 43 persen saja.

Bakteri yang resisten terhadap antibiotik ini sebetulnya masalah natural karena bakteri prinsipnya juga ingin tetap hidup, sehingga membuat dirinya menjadi kebal terhadap antibiotic.

Baca Juga: Kuy Dapatkan Reward Kord Gun dengan Klaim Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini

Namun, menjadi masalah besar ketika angka kejadiannya amat dipercepat oleh salah guna antibiotik, karena antibiotik yang digunakan tidak pada tempatnya.

Misalnya infeksi virus, akan tetapi dikasihnya antibiotik yang menyebabkan perubahan dalam resistensi kuman.

“Dampaknya adalah pasien menjadi lebih lama saat dirawat di rumah sakit akibat resisten ini. Karena lama di rumah sakit, biaya untuk pasien menjadi bertambah, dan angka kematian juga menjadi lebih tinggi”, tambah Profesor Zubairi.

Pesan Profesor Zubairi di akhir cuitannya adalah kita harus lebih hati-hati dalam memakai antibiotik. Kalau tidak ada indikasi dan resep dari dokter jangan konsumsi.

“Jangan juga melanjutkan resep antibiotik milik salah satu teman atau keluarga karena merasa punya penyakit yang sama”. kata Zubairi.***

 

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler