Gempa Bumi Hebat Guncang  Afghanistan, Ribuan Orang Tewas, Taliban Minta Bantuan Internasional

23 Juni 2022, 06:42 WIB
Ilustrasi gempa berkekuatan Magnitudo 6.1 yang mengguncang Afghanistan Selasa 22 Juni 2022 dini hari waktu setempat. Ribuan orang meninggal, Taliban meminta bantuan internasional /ANTARA/HO-BMKG/

DESKJABAR - Afghanistan diguncang gempa bumi hebat berkekuatan Magnitudo 6.1, Selasa 22 Juni 2022 dini hari waktu setempat.

Disebut-sebut, gempa ini  menjadi yang paling mematikan melanda Afghanistan dalam dua dekade terakhir.

Catatan sementara, sedikitnya 1.000 orang meninggal dunia  dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Seorang pejabat Taliban yang berkuasa kepada BBC mengatakan, daerah yang paling parah diguncang gempa berada di Provinsi Paktika, Afghanistan Timur.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Wisata di Ciamis: Ada Negeri di Atas Awan, Camping Keluarga dan Air Terjun

Taliban meminta bantuan internasional  untuk upaya penyelamatan terhadap korban gempa yang melanda Afghanistan.

Gempa terjadi tak lama setelah 01:30 (21:00 GMT Selasa) saat orang-orang tidur. Ratusan rumah hancur akibat gempa yang terjadi di kedalaman 51 km (32 mil).

Gempa bumi Afhganistan itu dilaporkan  getarannya terasa hingga ke Pakistan dan India. Getaran terasa kencang di Kabul, dan Islamabad.

Pejabat Taliban meminta PBB untuk "mendukung mereka dalam menilai kebutuhan dan menanggapi mereka yang terkena dampak", Sam Mort dari unit Kabul Unicef mengatakan kepada BBC.

Bantuan darurat kemanusiaan mulai bergerak, dengan badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mulai beroperasi mengerahkan bantuan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan dalam buletin tanggapan pertamanya bahwa mitra kemanusiaan sedang bersiap untuk membantu keluarga yang terkena dampak di provinsi Paktika dan Khost, berkoordinasi dengan pihak berwenang Taliban.

“Kebutuhan segera yang diidentifikasi termasuk perawatan trauma darurat, tempat penampungan darurat dan barang-barang non-makanan, bantuan makanan dan dukungan WASH (air, sanitasi dan kebersihan),” kata OCHA. 

Terpisah, dalam keterangan kepada Reuters penduduk setempat menggambarkan pemandangan mengerikan dari kematian dan kehancuran setelah gempa larut malam.

"Saya dan anak-anak berteriak. Salah satu kamar kami hancur. Tetangga kami berteriak dan kami melihat kamar semua orang," tutur penduduk bernama Fatima.

Baca Juga: Apakah Nyi Roro Kidul Itu Ada, Siapa Dia, Jahat atau Baik? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah

Penduduk lainnya bernama Faisal menuturkanm gempa telah menghancurkan rumah-rumah tetangganya. Banyak yang tewas dan yang terluka dibawa ke rumah sakit.

"Setiap jalan yang Anda lalui, Anda mendengar orang-orang berkabung atas kematian orang yang mereka cintai," kata seorang jurnalis di Provinsi Paktika kepada BBC.

Rusaknya menara telepon seluler, menjadikan komunikasi paska-gempa menjadi sulit. Sebagian besar korban sejauh ini berada di distrik Gayan dan Barmal di Paktika.

Situs media lokal Etilaat-e Roz melaporkan seluruh desa di Gayan telah hancur akibat diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6.1 itu.

Terkini, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan beberapa lembaga bantuan dilaporkan mulai bergerak di lapangan memberi bantuan darurat bagi Afghanistan.

Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung. Tim pencarian dan penyelamatan kemanusiaan siap untuk dikerahkan sesuai kebutuhan.

"Orang-orang yang terluka telah dibawa ke Kabul dan Gardez,” kata Mohammad Amin Hozaifa, Direktur Informasi dan Budaya Provinsi timur Paktika.

Helikopter juga dikerahkan dalam upaya penyelamatan untuk mencapai yang terluka dan menerbangkan pasokan medis dan makanan, kata Ayubi. Namun cuaca buruk menghambat upaya tersebut.

Baca Juga:  Ada Skin M1887 Tropical Parrot, BANJIR HADIAH Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Gratis 23 Juni 2022

Gempa itu adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002, terjadi sekitar 44 km dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan, kata Badan Survei Geologi AS USGS.

Guncangan dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) di Twitter, tetapi tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban di Pakistan.

Saat ini, Afghanistan juga bergulat dengan krisis ekonomi yang parah sejak pasukan internasional pimpinan AS mundur setelah perang selama dua dekade.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler