Wabah COVID-19 Meroket Kembali di Korea Utara, Kasus Lebih dari 296.000, Kematian 15, Pakar : Lebih dari Itu!

16 Mei 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi Covid-19 meroket di Korea Utara sejaka beberapa hari terakhir /Pixabay/Tumisu/

DESKJABAR – Serangan wabah Covid-19 di Korea Utara dilaporkan meroket kembali. Pemerintah setempat kini berusaha mengatasinya.

Menurut markas besar pencegahan epidemi darurat Korea Utara, sekitar 296.000 kasus demam karena Covid-19 telah dilaporkan Sabtu 14 Mei 2022, dengan 15 kematian.

Jumlah warga yang teridentifikasi Covid-19 tersebut terus meningkat dengan cepat.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Semifinal Sepak Bola SEA Games 2022, Siapa Lawan Timnas Indonesia Berikutnya?

Semula, kasusnya hanya menimpa 18.000 yang dilaporkan pada Kamis dan 174.000 pada Jumat.

Namun sehari kemudian, meroket tinggi menjadi sekitar 296.000 kasus.

Bahkan para ahli menduga, jumlah sebenarnya lebih dari itu. Hal itu itu misalnya disampaikan Lee Jae-gap, seorang dokter penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Hallym.

Ia memperkirakan kasus Covid-19 di Korea Utara lebih dari 1 juta kasus dan hingga 100.000 kematian.

Baca Juga: SEA GAMES 2021 Cabor Tenis Lapangan Target Juara Umum, Rildo Ananda Anwar: 3 Emas Cukup

Dalam sebuah acara radio Jumat lalu, Lee mengatakan situasi pandemi Korea Utara mungkin lebih buruk dari yang diperkirakan, karena negara itu tidak memiliki sistem perawatan kesehatan untuk penyakit menular dan penduduknya tidak divaksinasi sama sekali.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan pada hari Sabtu bahwa Korea Utara sekarang dihadapkan pada "kekacauan besar" karena penyebaran virus Covid-19.

Ia kemudian berjanji untuk menerapkan sistem antivirus "darurat maksimum", dengan belajar dari langkah-langkah pengendalian Covid-19  yang "berhasil" dari negara lain, termasuk Cina.

Baca Juga: JADWAL STREAMING FUTSAL SEA Games Hari ini Indonesia vs Malaysia, Saksikan Melalui Link Streaming di RCTI+

Semenatara itu, China menjawab bahwa mereka "siap bekerja dengan Korea Utara, saling mendukung dan memperkuat kerja sama melawan pandemi," kata Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.

 Zhao Lijian mengatakan, "China dan DPRK (nama resmki Korea Utara –penulis) adalah tetangga bersahabat yang berbagi perbatasan. Kami menaruh perhatian besar pada pandemi di DPRK,” jelasnya.

Disebutkan juga bahwa China percaya, di bawah kepemimpinan Partai Buruh Korea dan pemerintah Korea Selatan, DPRK, rakyat dan negara pasti bisa mengalahkan pandemi.

Baca Juga: Penyebab Kekalahan Timnas Sepakbola Indonesia Ketika Lawan Vietnam di SEA Games 2022

“China siap memperkuat kerja sama antipandemi dengan DPRK, dan memberikan dukungan dan bantuan kami sesuai dengan kebutuhan DPRK," tegasnya.

Negosiasi gagal

Di lain fihak, Cheong Seong-chang, direktur Pusat Studi Korea Utara di Institut Sejong di Korea Selatan, mengatakan akan memakan waktu lama bagi Korea Utara untuk mengatasi pandemi jika hanya mengandalkan China.

Ia megatakan, aada diskusi tentang vaksin COVID-19 antara Korea Utara dan China tahun lalu, tetapi diketahui negosiasi.

Negoisasi gagal karena Korea Utara menginginkan 50 juta dosis vaksin, sementara China mengatakan akan memberikan 2 juta hingga 5 juta dosis terlebih dahulu dan kirim vaksin tambahan nanti.

“Akan sulit bagi China untuk memberikan 2 hingga 3 suntikan vaksin untuk semua warga Korea Utara,” kata dia. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: koreatimes.co.kr

Tags

Terkini

Terpopuler