PERANG RUSIA UKRAINA, Amerika Serikat Tak Lihat Ancaman Rusia Gunakan Senjata Nuklir

30 April 2022, 11:13 WIB
Ilustrasi perang Rusia Ukraina, AS tak melihat ancama Rusia gunakan senjata nuklir. /Pixabay/metaliza01/

DESKJABAR – Perang Rusia Ukraina selama ini mendapat sorotan dari negara Barat, dengan berbagai argumen dan prediksinya.

Manuver yang dilaksanakan Rusia, menurut pengamat, pada perang Rusia Ukraina jangan dianggap remeh dan dilihat sebelah mata.

Seandainya ancaman dan manuver dengan mengerahkan senjata nuklir Rusia pada perang Rusia Ukraina benar-benar terjadi, mesti diperhitungkan oleh Ukraina dan sekutunya.

Karena Rusia juga tidak sendirian menghadapi Ukraina, perang Rusia Ukraina mendapat dukungan dari negara barat untuk ke dua negara.

Baca Juga: SEDIKITNYA 10 ORANG TEWAS Akibat Ledakan Dahsyat di Masjid Kabul, PBB Mengutuk Keras!

Perang Rusia Ukraina sejak beberapa bulan terakhir ini sudah menewaskan pasukannya dari kedua belah pihak, dan belum ada tanda-tanda berhenti.

Kini, muncul penilaian Amerika Serikat yang tidak percaya bahwa ada ancaman Rusia menggunakan senjata nuklir.

Meskipun ada peningkatan baru-baru ini dalam retorika Moskow, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan, hal itu pada hari Jumat (29 April).

"Kami terus memantau kemampuan nuklir mereka setiap hari, sebaik mungkin, dan kami tidak menilai bahwa ada ancaman penggunaan senjata nuklir dan tidak ada ancaman terhadap wilayah NATO," kata pejabat tersebut, yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Biden Meminta Persetujuan Kongres Menyumbang Dana Perang $46 Miliar ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, pada hari Senin bahwa Barat tidak boleh meremehkan peningkatan risiko konflik nuklir di Ukraina.

Rusia mengatakan, awal bulan ini pihaknya berencana untuk menyebarkan rudal balistik antarbenua Sarmat, yang baru diuji, yang mampu melakukan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat, pada musim gugur.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, kekhawatiran Barat akan risiko perang nuklir meningkat setelah Presiden Vladimir Putin meluncurkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Dengan pidato di mana ia dengan tajam merujuk pada kekuatan nuklir Moskow dan memperingatkan bahwa setiap upaya untuk menghalangi Rusia "akan membawa Anda ke konsekuensi seperti itu, yang belum pernah Anda temui dalam sejarah Anda."

Baca Juga: DI TENGAH Konflik Rusia Ukraina, Zelensky Diundang Jokowi ke Bali, Putin Masih Pikir Pikir

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan, minggu ini dia tidak mengharapkan kegagalan militer Rusia lebih lanjut di Ukraina, untuk mendorong Putin menggunakan senjata nuklir taktis di sana, dengan mengatakan pemimpin Rusia memiliki ruang untuk bermanuver dan mengakhiri konflik.

Awal bulan ini, direktur CIA, William Burns mengatakan, ancaman Rusia yang berpotensi menggunakan senjata nuklir taktis atau hasil rendah di Ukraina tidak dapat dianggap enteng, tetapi CIA belum melihat banyak bukti praktis yang memperkuat kekhawatiran itu.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan ribuan orang tewas atau terluka, kota-kota menjadi puing-puing dan memaksa lebih dari lima juta orang mengungsi ke luar negeri.

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi khusus" untuk mendemilitarisasi tetangganya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler