KAZU 1, PERAHU WISATA Berpenumpang 26 Orang Hilang di Jepang, Tim Penyelamat Melakukan Pencarian

DESKJABAR - Tim penyelamat di Jepang sedang mencari "Kazu 1," kapal wisata yang membawa 26 penumpang yang diduga hilang tenggelam Sabtu 23 April 2022.

Beberapa jam sebelum menghilang, Kazu 1 mengirimkan sinyal bahaya yang memperingatkan bahwa kapal itu akan tenggelam.

Beberapa sumber menyebutkan "Kazu 1" sedang berlayar di ujung utara prefektur Hokkaido Jepang ketika mengeluarkan sinyal.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2022 Pakai Sepeda Motor Mulai Banyak Melintas di Cimahi, Sabtu Malam

Hal itu dikonfirmasi juga oleh Menteri Transportasi Tetsuo Saito dalam konferensi pers larut malam.

Menurut Saito, awak kapal melaporkan "bahwa haluan kapal dibanjiri di lepas pantai Semenanjung Shiretoko dan kapal itu tenggelam ... meminta bantuan penyelamatan,"katanya.

'Ada dua awak dan 24 penumpang di dalamnya, semuanya mengenakan jaket pelampung," tambah Saito.

Baca Juga: Nekat Melakukan Ini Setiap Buka Puasa Atau Magrib, Bisa Kesurupan Jin dan Makhluk Halus

Panggilan masuk pada pukul 13.13 waktu setempat dan penyelamat tiba di daerah itu dengan kapal dan pesawat sekitar tiga jam kemudian.

"Tapi kami menerima laporan bahwa mereka belum menemukan kapal atau awak dan penumpangnya," kata Saito sekitar pukul 11 ​​malam waktu setempat.

Sebelumnya, penjaga pantai mengatakan kepada wartawan bahwa penyelamat telah "membentuk satuan tugas untuk menangani insiden itu" dan mencari orang-orang di kapal, yang dilaporkan media lokal termasuk dua anak.

Baca Juga: ANEH, Kronologi KASUS KEMATIAN TANGMO NIDA Banyak yang Sama dengan PERANG RUSIA UKRAINA, Mari Kita Simak

Kapal tersebut berlayar di perairan es di Semenanjung Shiretoko, sebuah situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2005.

Perairan ini terkenal dengan satwa liarnya yang unik, termasuk singa laut Steller yang terancam punah, serta burung migran dan beruang coklat.

Terletak di ujung timur laut Hokkaido, suhu di sana saat ini berkisar sekitar nol derajat Celcius di malam hari.

Baca Juga: Achmad Jufriyanto Jupe Bulan Madu Lagi dengan Persib Dua Musim Kompetisi, Bakal Jadi Sosok Sentral di Liga 1

Media lokal melaporkan suhu air siang hari di daerah itu sekitar dua hingga tiga derajat Celcius, dan beberapa kapal nelayan setempat telah kembali ke pelabuhan lebih awal karena gelombang tinggi dan angin kencang.

Perjalanan wisata perahu di daerah tersebut populer bagi pengunjung yang berharap untuk melihat ikan paus, burung, dan satwa liar lainnya, serta hanyut es di musim dingin.

Hingga berita ini dipublish, kapal yang dicari masih belum ditemukan tim pencari. ***