TERKUAK, Rusia Mengakui Penggunaan Bom Termobarik di Ukraina, Berpotensi sebagai Kejahatan Perang

10 Maret 2022, 06:05 WIB
Ilustrasi peluncuran roket bom Termobarik. Kementerian Pertahanan Rusia akui pengunaan bom ini di Ukraina /Instagram @aviation._._.world/

DESKJABAR – Dugaan penggunaan bom mematikan Termobarik oleh militer Rusia dalam invasi ke Ukraina akhirnya terkuak.

Bukti pengunaan bom Termobarik oleh militer Rusia di Ukraina, setelah Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pengakuannya.

Pengunaan bom mematikan Termobarik banyak dikecam organisasi kemanusiaan dunia dan penggunaan bom tersebut dinilai sebagai kejahatan perang.

Baca Juga: MISTERI Batalyon Azov, Militer Neo Nazi di Ukraina, Rusia Temukan Bukti, Amerika Membantah Keterlibatannya

Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah menggunakan sistem senjata TOS-1A di Ukraina, yang diklasifikasikan sebagai Termobarik.

Termobarik adalah bom dengan kekuatan ledakan tinggi. Bom termobarik juga disebut sebagai bom vakum, menyedot oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi

Pengakuan Kementerian Rusia itu diketahui dari cuitan Kementerian Pertahanan Inggris baru-baru ini.

Dalam cuitannya tersebut, mereka menyebut bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mengkonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina.

“TOS-1A menggunakan roket termobarik, menciptakan efek pembakar dan ledakan,” ujar Kementerian Pertahanan Inggris.

Ledakan bom Termobarik menyebabkan korban yang dekat dengan ledakan dibiarkan tidak bisa bernapas, menyebabkan sesak napas.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG Terkini, Bak Mandi di TKP Barang Bukti Penting, Semestinya Banpol Tidak Berwenang

Senjata termobarik umumnya lebih merusak daripada bom konvensional, dan mereka digunakan untuk menghancurkan target besar tanpa pandang bulu.

Dugaan adanya penggunaan bom Termobarik oleh militer Rusia dalam perang dengan Ukraina, pertama kali muncul di akhir Februari.

Saat itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyebut bahwa pengunaan bom Termobarik berpotensi menjadi kejahatan perang.

Sebelumnya, Rusia juga dituduh menggunakan bom termobarik di Chechnya pada 1999 dan baru-baru ini di Suriah.

Sebelumnya Amnesty International dan Human Rights Watch, keduanya menuduh Rusia menggunakan bom vakum, atau senjata termobarik dalam konfkik Rusia - Ukraina

Mengutip dari USAToday.com, Oksana Markarova, duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia telah menggunakan senjata termobarik.

Hal itu disampaikan Oksana Markarova selepas pertemuannya dengan anggota Kongres AS pada hari Senin 28 Februari 2022.

Baca Juga: Brace Striker PERSIB Bruno Cantanhede ke Gawang Arema Bukti Ia Tukang Gedor Ulung TERKINI

"Mereka menggunakan bom vakum hari ini," kata Markarova setelah pertemuan dengan anggota parlemen.

"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar." Lanjutnya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan dia telah melihat laporan tersebut, tetapi tidak memiliki konfirmasi bahwa Rusia telah menggunakan senjata semacam itu.

"Jika itu benar, itu berpotensi menjadi kejahatan perang," katanya pada konferensi pers.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: USA Today UAWIRE

Tags

Terkini

Terpopuler