Dampak Ledakan Bom Myanmar, Sejumlah WNI Mengungsi ke KBRI

4 Mei 2021, 16:59 WIB
Para pemimpin dunia mengutuk keras militer Myanmar dalam menangani demo rakyat /Channel News Asia/

DESKJABAR – Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri menegaskan bahwa tidak ada korban warga Negara Indonesia (WNI) akibat rentetan ledakan bom yang terjadi sejak Sabtu 1 Mei 2021.

Namun akibat peningkatan eskalasi kekerasan yang terjadi di Myanmar dan terjadinya rentetan ledakan bom, sejumlah WNI mengungsi ke Sekolah Indonesia di Yangon.

Namun, WNI yang mengungsi tersebut saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing. "Aman sudah kosong. Mereka (WNI) pada kembali ke rumahnya," tutur Iza, pada Selasa 4 Mei 2021, seperti dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Jejak Kehidupan Manusia Prasejarah, Ditemukan Tim Arkeolog di Kabupaten Tambrauw Papua Barat

Iza juga mengemukakan bahwa KBRI di Yangon menyiapkan Sekolah Indonesia Yangon sebagai lokasi penampungan sementara bagi WNI, guna menghindari kerusuhan yang terjadi di Myanmar imbas dari kudeta militer sejak 1 Februari 2021.

Ledakan bom

Eskalasi kekerasan di Myanmar terus meningkat, dan kali ini disertai peristiwa ledakan bom yang terjadi sejak Sabtu 1 Mei 2021.

Ledakan bom terbaru terjadi pada Senin 3 Mei 2021 sore waktu setempat, yang menewaskan lima orang.

Baca Juga: Hati-hati, Jawa Barat Kenaikan Kasus Covid-19 Cukup Signifikan Selama Empat Pekan Terakhir

Kelima korban tewas adalah mereka yang tergabung dalam pembangkangan sipil terhadap kekuasaan junta militer yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar sejak Februari lalu.

Media lokal Myanmar Now melaporkan pada Selasa 4 Mei 2021 bahwa ledakan bom parcel terjadi pada Senin 3 Mei 2021 pada pukul 17.00 WIB. Menurut keterangan warga lokal, ledakan terjadi di rumah seorang anggota parlemen dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) pendukung Suu Kyi.

Tiga polisi lainnya yang menjadi korban tewas adalah mereka yang tergabung dalam pembangkangan sipil terhadap kekuasaan junta militer di Myanmar.

Baca Juga: Lima Kasus Penyebaran Varian Baru Corona SARS-CoV-2 Bernama B117, Terdeteksi di Jawa Barat

Masyarakat setempat melaporkan, satu polisi lainnya yang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil juga terluka parah pasca lengannya terkena ledakan bom tersebut.

Rentetan ledakan bom terjadi sejak Sabtu 1 Mei 2021, dimana telah terjadi tiga ledakan bom.

Pembangkanan sipil atas kekuasaan junta militer sejak Kudeta 1 Februari 2021 lalu, telah meningkat. Bahkan, sejumlah kelompok atau milisi etnis ikut bergabung di dalamnya untuk melawan junta militer.

Pada Senin 3 Mei 2021,Tentara Kemerdekaan Kachin, sebuah kelompok pemberontak etnis, mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh helikopter militer junta Myanmar saat pertempuran di wilayah perbatasan utara dan timur Myanmar meningkat.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PMJ News Channel New Asia Myanmar Now

Tags

Terkini

Terpopuler