Mus Mujiono yang tampil di lagu kedua membawakan lagu beraroma Bossanova berjudul “Keagungan Cinta” sekaligus memberi sentuhan melodi cantik dengan permainan gitar dan scat vokal pada interlude lagu bernuansa religi ini.
Semua lagu ditulis sendiri Dorie Kalmas kecuali pada lagu “Jangan Pacaran”, Dorie Kalmas dibantu Arie Setyawan.
Jika mendengar semua lagu yang ditulis Dorie Kalmas di album ini banyak tema dan pesan yang ingin disampaikan Dorie lewat karyanya.
Lagu berjudul “Tiada Terulang Lagi” yang dibawakan penyanyi Fariz RM dengan penata musik Dwiki Dharmawan bermakna luas, Dorie ingin bercerita tentang hal yang tidak akan diulang lagi oleh seseorang di masa datang karena kesalahan di masa lalu.
Lagu berikutnya adalah lagu “Kekagumanku” Miracle yang diaransir dalam versi lain yang lebih Beat Pop dengan musik program yang lebih rancak.
Kehadiran vokalis Sandro Tobing membuat proyek album ini menjadi makin lengkap. Lagu “Cinta Di Jalan Illahi” yang menjadi lagu kojo kedua dibawakan penyanyi Louis Hutauruk berduet engan Utha Likumahuwa dengan penata musik Raidy Noor.
Neno Warisman yang hadir lewat lagu “Jangan Pacaran” seperti pesan moral yang ingin disampaikan Dorie Kalmas pada fenomena anak remaja yang sudah berpacaran di jaman ini.
Ricky Basuki, frontman dari grup band Niagara dan Drakhma yang sedang meroket kala itu tampil juga di album keren ini melalui sebuah tembang berjudul “Suatu Saat Kan Bersama” dengan aransemen musik yang manis dari Raidy Noor.
Keberanian Dorie Kalmas memunculkan penyanyi pendatang Endah S di lagu “Asmara Perdana” patut diacungkan jempol.