Network
DESKJABAR - Kebun Binatang Bandung yang terletka di Jalan Tamansari Kota Bandung selalu dikunjungi wisatawan pada setiap weekend. Begitu juga Taman Lalu Lintas Bandung juga banyak wisatawan dari luar Kota Bandung datang berselancar di area Taman Lalu Lintas Ade Irma.
Sebetulnya, selain Kebun Binatang Bandung dan Taman Lalu Lintas Bandung ada yang selalu dikunjungi warga dari luar Kota Bandung yakni Taman Alun alun Bandung yang merupakan pelataran Masjid Raya Bandung yang teletak di Jalan Asia Afrika Bandung.
Yang membedakan ketiganya, kalau ke Kebun Binatang Bandung dan ke Taman Lalu Lintas Bandung anda harus dikenakan bayaran, sedangkan ke Taman Alun alun Bandung tidak bayar alias Gratis, namun keseruannya tidak akan kalah.
Baca Juga: Cekungan Bandung Perlu Dilakukan Penyelamatan, Pj Walikota Bandung Minta Masifkan Penghijauan di KBU
Baca Juga: ANIES, Bersama Partai Pendukung Anies, Nasdem Berkampanye di Tegalega Bandung dan Bertemu Ulama
Terlebih sekarang ada hal yang baru di sekitar Taman Alun alun Bandung yakni Microlibrary Alun-alun, menambah pengetahuan dengan membaca buku dengan sensasi berbeda, yakni pemandangan Alun Alun dan Mesjid Raya Bandung.
Tempat baru ini lokasinya memang berada di Alun-alun Kota Bandung. Di sana pengunjung bisa membaca buku sambil memandang Masjid Raya Bandung dan keasrian alun-alun.
Microlibrary Alun alun Bandung juga menjadi perpustakaan pertama di Indonesia yang mengusung Program Edukasi dan Literasi Antikorupsi (Pelita Aksi).
Microlibrary Alun alun Bandung dilengkapi berbagai fasilitas pendukung mulai dari ruang lobby, ruang anak, remaja, dewasa, toilet, rooftop, dan ruang serbaguna dengan luas bangunan 1.200 meter persegi.
Ada sebanyak 7.058 eksemplar buku yang terdapat di Microlibrary tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 600 buku di antaranya merupakan buku edukasi antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Buku-buku yang disediakan di microlibrary Alun alun Bandung merupakan buku tandon, artinya tidak semua buku yang dibeli melalui penerbit, tahun berikutnya penerbit masih menerbitkan buku yang sama.
Buku tandon menjadi buku cadangan untuk diperbanyak agar kebutuhan masyarakat terhadap buku yang dimaksud tetap terpenuhi. Selain itu, buku yang disediakan juga bukan hanya keinginan pustakawan saja, namun melalui riset kecil terhadap masyarakat sekitar.
Pustakawan Ahli Tingkat Madya Kota Bandung, Tata Takwana mengatakan, perpustakaan itu diharuskan untuk melakukan inovasi, di antaranya dengan menciptakan berbagai program.
Baca Juga: Info Terbaru Rute Tol Getaci di Kota Tasikmalaya: INI JALURNYA!
Pada microlibrary ini, terdapat berbagai program yang disediakan, seperti storytelling, pinjam pakai gerobak baca, library in the box, mobil keliling yang berguna untuk melayani masyarakat di pinggiran Kota Bandung.
Selain program-program tersebut, terdapat juga program pembinaan yang bertujuan untuk membina para pengelola perpustakaan yang ada di Kota Bandung, yaitu program TBM (Taman Baca Masyrakat), Pojok Baca, dan Kafe yang menyediakan buku bacaan. Perpustakaan ini buka pada Senin hingga Jumat pada pukul 08.00-15.00 WIB.***
