Bisnis Teh Artisan Bidik Milenial dan Gen Z, Perkebunan Teh Indonesia Punya Pasar Masa Depan

- 9 Juli 2023, 12:00 WIB
Produk teh jenis artisan buatan Indonesia banyak disukai kalangan milenial dan gen Z. menjadi pasar bagus bagi masa depan perkebunan teh.
Produk teh jenis artisan buatan Indonesia banyak disukai kalangan milenial dan gen Z. menjadi pasar bagus bagi masa depan perkebunan teh. /dok PTPN VIII

DESKJABAR – Produk teh jenis artisan buatan Indonesia banyak disukai kalangan milenial dan gen Z. Fenomena berkembang ini menjadi pasar bagus bagi masa depan bisnis perkebunan teh di Indonesia. Apalagi, selera teh jenis artisan sesuai dengan selera generasi milenial dan gen Z.

Ada pun teh artisan, adalah jenis teh dengan bahan baku berkualitas tinggi. Olahan teh tersebut dikombinasikan dengan bahan-bahan alami lainnya berupa tisane, yaitu bunga, buah, dan rempah-rempah. Pasar teh jenis artisan kini menjadi trend di kalangan anak muda banyak negara.

Jenis teh jenis artisan kini banyak viral di kalangan milenial dan gen z di Indonesia, dimana produksi lokal berkembang belakangan ini. Produksi teh jenis artisan yang dilakukan skala kecil-menengah, mampu menggerakan perekonomian sebagai bisnis potensial bagi kalangan muda.

Baca Juga: Bisnis Perkebunan Teh di Indonesia Genjot Kualitas Produksi di Pabrik untuk Merespon Pasar Domestik

Menangkap fenomena pasar teh Indonesia

Fenomena pasar konsumen Indonesia yang kini mengutamakan faktor kesehatan dan muncul kecintaan kepada lingkungan, menjadi pasar bagus bagi teh jenis artisan. Bergeraknya bisnis teh secara domestik, berperan strategis bagi penyelamatan areal perkebunan teh di Indonesia dan lingkungan.

Gambaran tersebut muncul pada webinar Indonesia Artisan Tea : The Potency and Emergency, yang dilakukan Minggu, 9 Juli 2023. Webinar teh artisan termasuk rangkaian acara 1St Java Tea Festival 2023, yang disponspori Bank Indonesia, diadakan di halaman barat Gedung Sate Bandung, pada 7-9 Juli 2023.

dok ARTI

Pada webinar ini menghadirkan Ketua Dewan Teh Indonesia Rachmad Gunadi, Ketua ARTI Jawa Barat Mei Ping Candra, dan Ketua Dewan Pembina ARTI, Iriana Ekasari. Pesertanya banyak dari kalangan milenial dan gen Z, yang tampak antusias ingin mengetahui aspek bisnis teh artisan di Indonesia.

 Baca Juga: Komoditas Teh Masih Bisnis Potensial Perkebunan di Indonesia, Termasuk PTPN

Menurut Racmad Gunadi, berkembangnya pasar teh jenis artisan di Indonesia, mampu menangkap peluang fenomena bahwa konsumen teh domestik kini sudah mementingkan kualitas. Fenomena ini juga muncul pada konsumen dari generasi milenial dan gen z.

“Fenomena tingginya pasar teh jenis  artisan, mampu menepis anekdot, bahwa orang Indonesia tidak perlu teh bagus yang penting manis. Tetapi sebenarnya, sekarang konsumen Indonesia malah mencari teh bermutu bagus,” ujar Rachmad Gunadi.

Ia pun menyarankan dengan mengetes pasar, kalangan bisnis penjual olahan teh, misalnya dengan memproduksi dan menjual kualitas. Bisa diketahui walau  dibuat dan dites pasar walau produksi sedikit, jika pasarnya bagus, bisa dilanjutkan.

“Khusus teh artisan yang merupakan jenis teh berkualitas premium alias tinggi, kalangan anak muda. Di Indonesia,  produk artisan kini potensi pasarnya bagus, jika membidik kalangan muda,” terang Rachmad Gunadi.

Baca Juga: Di Kabupaten Bandung, Produksi dan Bisnis Teh Kemasan Banyak Diminati Kalangan Milenial

Disebutkan, konsumsi teh jenis artisan atau jenis berkualitas tinggi lainnya sedang trend di banyak negara, dimana kalangan muda di luar negeri. Namun segmen ini, secara umum masih lolos dari perhatian para pemangku kepentingan bisnis teh di Indonesia.

Rachmad Gunadi menyarankan, agar bisnis perkebunan teh di Indonesia melalui produsen teh lokal, agar cepat memanfaatkan peluang pasar domestik, khususnya teh jenis artisan.  “Ini suatu kedaruratan, agar tidak keburu disalip produsen negara lain yang memasarkan ke Indonesia,” tegas Rachmat Gunadi.

Ini menepis anekdot, bahwa orang Indonesia tidak perlu teh bagus, yang penting manis. Tetapi sebenarnya, sekarang konsumen Indonesia malah mencari teh bermutu bagus. Misalnya produk premium, bisa dibuat dan dites pasar walau produksi sedikit. Jika pasarnya bagus, bisa dilanjutkan.

Baca Juga: Bisnis Teh Kemasan Gapoktan dan UMKM Bergairah, Bangkitkan Perkebunan Teh Rakyat di Jawa Barat

Tonjolkan produk sehat dan keperdulian alam 

Menurut Ketua Dewan Pembina Teh Artisan, Iriana Ekasari, teh artisan merupakan termasuk beverage, yang juga menonjolkan produk sehat. Sebab, di Indonesia kini menjadi bermunculan kelompok konsumen Indonesia yang perduli kesehatan dan keperdulian terhadap alam.

“Kreasi lokal mendapat tempat di pasar, dimana makanan lokal sangat diminati. Nah, teh jenis artisan itu mengadaptasi produk lokal tetapi menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi. Yang begini respon pasarnya ternyata sangat besar, termasuk produk teh,” ujarnya.

Menurut Iriana, produksi teh artisan memerlukan teknis khusus, karena harus didukung basic science berupa jaminan mutu pangan. Ini mengarahkan para konsumen teh artisan mengkonsumsi aman pangan dan sehat, disamping cita rasa.

Bisnis artisan mampu mengidupkan usaha skala kecil, sehingga munculkan peluang perekonomian di perdesaan. Apalagi, banyak memunculkan brand lokal, sehingga memunculkan kepenasaran konsumen terhadap keberadaan sumber dari berbagai perkebunan teh.

Baca Juga: Anda Penggemar Minum Teh ? Kini Banyak Produk Bagus UMKM dari Perkebunan Rakyat asal Jawa Barat

Ketua ARTI Jawa Barat Mei Ping Candra mengatakan, bahwa teh artisan buatan lokal Indonesia mengusung teh berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Dengan harga lebih murah dibandingkan teh artisan impor, tetapi buatan Indonesia memiliki kualitas yang sama atau sedikitnya mendekati.

Yang tinggal diketahui oleh para konsumen Indonesia, katanya, bahwa produksi teh artisan bukan sembarang membuat teh campuran. Ini sebagai pengetahuan bagi para konsumen Indonesia, agar tidak sembarangan membeli teh dengan tampilan mirip jenis artisan.

“Tetapi ada teknis dan cara khusus produksi teh artisan yang juga dikuasai di Indonesia. Ini bisa ditunjukan secara meyakinkan, ketika ada produsen teh artisan luar negeri melihat ke sini,” ujar Mei Ping Candra.

Dikatakan pula, munculnya teh artisan juga menjadi fenomena bahwa teh menjadi lebih dihargai oleh konsumen. Setidaknya, bisa menghapus culture shock, dimana di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, minum teh selama ini masih sering gratisan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah