"Dalam penyajiannya jangan terlalu berat agar anak lahap menyantap makanannya," ujarnya.
Namun yang perlu dicatat, menurut Devina, menu sahur dan berbuka puasa Ramadhan hendaknya disesuaikan dengan selera anak, karena setiap anak berbeda seleranya.
Jangan lupa, katanya, untuk selalu memperhatikan kandungan nutrisi dan gizi menu sahur dan buka. Selain itu kebutuhan kalori juga perlu diperhitungkan.
"Pastikan gizinya seimbang dalam artian makronutrien, mikronutrien, untuk mendukung aktivitas keseharian termasuk puasa," ungkapnya.
Sementara untuk anak-anak yang masih kesulitan mengunyah makanan, Devina menyarankan untuk menyajikan daging proses buatan sendiri. Misalnya bakso atau pangsit.***