Taraju, adalah sebagai penggambaran atau berarti sisik-sisik emas, tetapi arti sebenarnya adalah satu sikap yang adil dan bijaksana, sehingga ada peribahasa 'Karuhun' yakni 'Berat Pangayon Timbang Taraju'.
Beberapa tahun lalu, Desa Taraju memiliki luas sekitar 2,4 ribu hektar lebih, namun tahun 1979 karena ada pemekaran desa menjadi Desa Taraju dan Desa Singasari.
Suasana desa yang asri dan sejuk menambah betah bagi penduduk setempat untuk bercocok tanam.
Bahkan saking asri serta ramah penduduknya membuat seorang dokter Puskesmas di sana enggan untuk pindah tempat atau dialih-tugaskan, sehingga ia betah tinggal dan bertugas di sana hingga beberapa tahun.
Selain bercocok tanam, ada juga sebagian penduduk yang penghidupannya menjadi pemetik teh.
Teh Taraju dikenal kualitasnya sangat baik. Para pemetik penghidupanya terjamin oleh pabrik teh PT. Nusamba, waktu itu.
Setelah jalur jalan Tasikmalaya - Taraju mulus dihotmix, maka untuk menuju daerah Taraju bisa dilalui bisa ditempuh dengan kendaraan hanya sekitar satu jam tiga puluh menit lebih.
Perkembangan daerahnya pun sekarang meningkat. Bahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dibangunlah desa wisata.