- Mencuci tangan sampai kulit Anda menjadi mentah
- Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan pintu terkunci
- Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikan sudah mati
- Menghitung dalam pola tertentu
- Diam-diam mengulangi doa, kata atau frase
- Mengatur makanan kaleng agar menghadap ke arah yang sama
Baca Juga: Cara Bayar E-Tilang ETLE yang Akan Berlaku di Bandung Mulai 4 Desember 2022
Tingkat Keparahan Bervariasi
OCD biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi dapat dimulai pada masa kanak-kanak.
Gejala biasanya mulai secara bertahap dan cenderung bervariasi dalam tingkat keparahan sepanjang hidup.
Jenis obsesi dan kompulsi yang Anda alami juga dapat berubah seiring waktu. Gejala umumnya memburuk ketika Anda mengalami stres yang lebih besar.
OCD biasanya dianggap sebagai kelainan seumur hidup, dapat memiliki gejala ringan hingga sedang atau menjadi sangat parah dan memakan waktu hingga menjadi melumpuhkan.
Penyebab
Penyebab gangguan obsesif-kompulsif tidak sepenuhnya dipahami. Teori utama meliputi:
- Biologi. OCD mungkin merupakan akibat dari perubahan kimia alami tubuh atau fungsi otak Anda sendiri.
- Genetika. OCD mungkin memiliki komponen genetik, tetapi gen spesifik belum dapat diidentifikasi.
- Sedang belajar. Ketakutan obsesif dan perilaku kompulsif dapat dipelajari dari mengamati anggota keluarga atau secara bertahap dipelajari dari waktu ke waktu.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memicu gangguan obsesif-kompulsif meliputi:
- Sejarah keluarga. Memiliki orang tua atau anggota keluarga lain dengan gangguan tersebut dapat meningkatkan risiko Anda terkena OCD .
- Peristiwa kehidupan yang menegangkan. Jika Anda pernah mengalami peristiwa traumatis atau stres, risiko Anda mungkin meningkat. Reaksi ini, untuk beberapa alasan, dapat memicu pikiran, ritual, dan tekanan emosional yang mengganggu yang merupakan karakteristik dari OCD .
- Gangguan kesehatan mental lainnya. OCD mungkin terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat, atau gangguan tic.
Baca Juga: UMP Jawa Barat 2023 Naik 7,88 Persen, Upah Kabupaten dan Kota Dipastikan Naik Semua
Komplikasi
Masalah akibat gangguan obsesif-kompulsif dapat meliputi, antara lain: