Kasus Gagal Ginjal Akut Bikin Cemas dan Panik? Cara Mencegah dan Mengatasi Serangan Panik Menurut Psikiater

- 27 Oktober 2022, 09:53 WIB
Kasus gagal ginjal akut bikin panik. Ini cara cegah dan tangani serangan panik
Kasus gagal ginjal akut bikin panik. Ini cara cegah dan tangani serangan panik /Pixabay/ geralt/

DESKJABAR - Kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak - anak membuat para orang tua, terutama ibu cemas bahkan mungkin nyaris panik.

Manusiawi mendengar banyaknya anak meninggal akibat gagal ginjal akut ini ibu - ibu yang punya anak balita cemas, khawatir dan malah panik. Mereka mungkin bingung juga obat apa yang mesti diberikan jika anak sakit.

Perasaan cemas dan panik juga menjadi salah satu alasan Pemprov Jawa Barat membentuk satgas khusus terkait kasus gagal ginjal akut. Pembentukan satgas ditegaskan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Senin 24 Oktober 2022.

Lalu, bagaimana mencegah rasa panik menghinggapi para ibu dan orang tua pada umumnya?

Baca Juga: Dugaan Kasus Gagal Ginjal Akut, Ada 41 Anak di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil Bentuk Satgas

Psikiater dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ membagikan kiat untuk mencegah serangan cemas dan panik menghadapi santernya kasus tersebut. Resep mencegah serangan panik ini juga berlaku untuk kasus penyebab lainnya.

"Manusiawi sebagai orang tua kita menjadi khawatir atau bahkan ketakutan. Jadi bila saat ini kamu sedang mengalami ini, itu kondisi wajar," kata Santi di akun instagram @santi_psychiatrist.

Namun menurut dia, kita perlu mencegah rasa tersebut agar takut atau khawatir itu tidak menjadi kepanikan yang berlebihan.

"Karena dalam kobdisi panik pengambilan keputusan bisa bermasalah," ujarnya menegaskan.

Baca Juga: UPDATE KEMENKES: Penyakit Gagal Ginjal Akut di Indonesia 245 Kasus, 141 Meninggal dan 66 Dirawat

Sebelum panik menyerang para orang tua atau para ibu hendaknya melakukan hal berikut ini seperti yang dianjurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kemenkes RI:

1. Pahami dan pelajari gejala-gejala yang perlu diwaspadai, misalnya saja gejala demam anak, gejala infeksi saluran nafas seperti batuk, pilek dan hidung tersumbat, gejala infeksi saluran pencernaan seperti mual muntah atau diare.

2. Amati produksi atau jumlah keluar urin, apakah terganggu. Tidak BAK selama 6 sampai 8 jam di siang hari, jumlah kurang dari 0.5mk per kg berat badan per jam dalam 8 sampai 12 jam, warna urin pekat dan kecokelatan.

Selain itu Santi juga menyarankan, para orang tua selalu melakukan crosscheck berita yang didapat. Jangan langsung percaya, apalagi bila berita tersebut tidak mencantumkan sumbernya dan tidak berdasar.

Baca Juga: 15 Ucapan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Cocok Dijadikan Sebagao Caption di Medsos, WA, FB, Instagram

Ikuti juga informasi dari sumber yang jelas:

1. IDAI hotline IDAI 628881999666
2. Kementerian Kesehatan Republik indonesia
3. Media yang dikelola akun resmi dokter atau akun berita resmi.

Hal yang penting, kata Santi, hendaknya para orang tua jangan self diagnosis. "Tidak disarankan membeli obat-obat untuk anak tanpa diskusi dengan dokter," katanya.

Lakukan juga pemeriksaan pada label obat apakah ada kandungan yang perlu diwaspadai.

Segera ke dokter jika ada hal yg dicurigai berbahaya.

Ketika terjadi kecemasan

Kalau kita telanjur mengalami cemas dan malah muncul serangan panik, menurut Santi ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Lakukan relaksasi pernapasan 10 hingga 15 menit untuk memberikan jeda bagi otak untuk mengalihkab energi ke bagian otak yang rasional.

Adapun teknik pernapasan adalah sebagai berikut:

- Cari posisi yang nyaman, teraturkan napas perlahan, hitung 4 saat tarik nafas, lalu tahan 4 hitungan, lalu hembuskan melalui mulut 4 hitungan.

"Kalau itu sulit kamu lakukan, gunakan teknik distraksi," ujarnya.

Lakukan pijatan ritmik di area antara jempol dan telunjuk atau distraksi dengan makan permen. Teknik ini berarti menggunakan persepsi perasa.

"Teknik ini cukup efektif menurunkan intensitas cemas atau panik disaat kamu ngalamin serangan intense. Serangan intensemu berlangsung antara 10-15 menit," ungkapnya.

Namun tatkala seseorang memiliki metode cepat untuk mengatasi, maka intensitasnya juga tidak terlalu kuat dan durasinya bisa memendek.

1. Letakkan permen di lidah. Pilih yang rasanya kuat misalnya mint, pedas, asam.

2. Pejamkan mata, rasakan dulu tekstur permennya, misalnya ada alurnya, polos, lembek.

3. Lanjutkan dengan rasakan secara detail rasa dari permen. Perhatikan lidah di sebelah mana yang paling merasakan rasa permen. Rasakan rasa permen dominan di area yang sesuai. Misalnya ujung lidah manis, lingkar ujung lidah asin, tengah lidah masam, pangkal lidah pahit, dan sebagian besar lidah rasa gurih.

4. Tetap pejamkan mata, tetap rasakan permennya sambil mengatur napas, rasakan terus di lidah sampai rasa permennya pudar dan habis.

5. Buka mata perlahan ketika rasa permen pudar atau permen sudah habis.

6. Jangan kunyah permen, biarkan lumer secara natural di lidah.

7. Gangguan panik berlangsung intens selama 10 - 15 menit.

"Memiliki teknik cepat sangat dibutuhkan dalam mengatasi kondisi 19 sampai 15 menit tersebut," ujarnya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Jabarprov.go.id Instagram @santi_psychiatrist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x