5 Legenda yang Melekat dengan Destinasi Wisata Alam di Jawa Barat, Salah Satunya Terbentuk Akibat Keserakahan

- 13 Oktober 2022, 16:56 WIB
Situ Bagendit merupakan salah satu destinasi wisata Jawa Barat yang memiliki legenda yang masih dipercaya kebenarannya.
Situ Bagendit merupakan salah satu destinasi wisata Jawa Barat yang memiliki legenda yang masih dipercaya kebenarannya. /visitgarut.garutkab.go.id/

DESKJABAR - Suatu destinasi wisata alam seringkali terkait erat dengan kisah legenda. Legenda ini pula yang juga menjadi salah satu faktor daya tarik wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan wisata tersebut.

Berdasarkan definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) legenda adalah cerita rakyat di zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.

Di setiap daerah pasti ada legenda yang menyertai destinasi wisata, tak terkecuali di Jawa Barat. Banyak anggota masyarakat yang masih mempercayai kebenaran akan legenda tersebut.

Apalagi sejak anak-anak, sudah diperkenalkan dengan sejumlah legenda yang berkaitan dengan keadaan alam, yang pada akhirnya menjadi destinasi wisata. Sama halnya dengan anak-anak lain, di Jawa Barat pun kisah legenda terkadang menjadi kisah pengantar tidur.

Baca Juga: Wisata Alam Tasikmalaya, Ada Gua yang Diklaim Jalan Tembus ke Mekah, Berani Coba?

Jawa Barat termasuk daerah yang kaya akan legenda. Paling tidak lima destinasi wisata memiliki kaitan erat dengan legenda yang diperkenalkan para orangtua kepada anak-anaknya, atau malah diceritakan di sekolah.

Lima destinasi wisata yang terkait dengan legenda dikutip DeskJabar dari laman disparbud.jabarprov.go.id.

1. Gunung Tangkuban Parahu

Pasti sudah banyak yang tahu legenda yang melingkupi destinasi wisata alam Gunung Tangkuban Parahu.

Ya, kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi sangat sering kita dengar dan menjadi salah satu film Indonesia yang ditayangkan di bioskop.

Baca Juga: 5 Jenis Oleh Oleh Wisata Solo Jawa Tengah yang Patut Dibawa Pulang, Bisa Diolah dan Dijual Lagi

Sangkuriang adalah putra Dayangsumbi yang pada akhirnya mencintai sang ibu yang terlihat selalu muda dan cantik.

Sang bunda yang tahu Sangkuriang anaknya mencari cara menggagalkan pernikahan mereka dengan memberikan syarat membuat perahu dalam semalam dengan membendung Sungai Citarum.

Namun tatkala Sangkuriang dan makhluk gaibnya hampir menyelesaikan perahu sesuai waktu yang dijanjikan sebelum fajar, Dayang Sumbi yang khawatir membuat keadaan alam seperti sudah fajar.

Sangkuriang yang marah karena gagal menikahi Dayang Sumbi konon menendang perahu tersebut sampai jauh dan jatuh terbalik.

 Baca Juga: Wisata Tasikmalaya Jawa Barat, Mampir ke Kampung Kreatif Rajapolah, Beli Anyaman, Batik, Hingga Kelom Geulis

Perahu terbalik itulah yang dipercaya masyarakat Jawa Barat sebagai cikal bakal Gunung Tangkuban Parahu yang berada di perbatasan Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung Barat.

Gunung Tangkuban Parahu adalah gunung api aktif. Ia memiliki 3 kawah yaitu Kawah Upas, Kawah Ratu, dan Kawah Domas.

Kawah-kawah tersebut terbentuk akibat besarnya letusan gunung beberapa tahun silam. Dari ketiga kawah itu, Kawah Ratu paling mudah dijangkau dan menjadi daya tarik utama wisata Tangkuban Parahu.

2. Situ Bagendit

Situ Bagendit berlokasi di Kabupaten Garut. Situ berarti danau dalam bahasa Indonesia.

Situ Bagendit yang luas menjadi salah satu sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya.

Dalam kisah legendanya, danau tersebut terbentuk akibat keserakahan Nyai Bagendit Nyai Endit).

Ia adalah wanita kaya, bergelimang harta. Namun ia sangat pelit dan tak mau berbagi kepada sesama manusia, bahkan ia tak mau berbagi pada mereka yang kurang mampu.

Baca Juga: WISATA TASIKMALAYA MAKIN ASYIK: Ada Malioboro, Kampung Korea, Wahana Ombak Laut, Kuliner Ikan Bakar Situ Gede

Suatu hari, datanglah seorang kakek meminta bantuan Nyai Bagendit. Namun dasar pelit, alih-alih memberi, Nyai Bagendit malah mengusir dan menghina sang kakek.

Karena kecewa, kakek misterius tersebut menancapkan tongkatnya ke tanah dan ketika dicabut keluar air secara terus menerus.

Warga yang tinggal di sekitar kediaman Nyai Bagendit berlarian menyelamatkan diri. Nyai Bagendit sendiri terlambat lari sehingga ia dan hartanya tak bisa diselamatkan.

Saat ini Situ Bagendit kini diharapkan menjadi wisata kelas dunia yang berada di wilayah desa wisata yang diresmikan oleh Presdien Jokowi.

3. Situ Cangkuang dan Kampung Pulo

Masih di Kabupaten Garut Jawa Barat. Satu lagi destinasi wisata adalah Situ Cangkuang yang tidak kalah populer.

Destinasi wisata ini menawarkan daya tarik danau dengan bangunan candi kuno yang ada di dekatnya dan konon dibangun pada abad 8 Masehi.

Selain Situ Cangkuang dan candinya, di lokasi ini juga terdapat Kampung Pulo yang bersejarah.

Menurut cerita turun temurun, dulu Kampung Pulo dihuni Eyang Embah Dalem Arief Muhammad. Ia adalah seorang penyebar agama Islam terkenal.

Eyang Embah Dalem Arief Muhammad memiliki 6 anak perempuan dan 1 laki-laki. Hingga kini, semua keluarganya tidak ada yang meninggalkan Kampung Pulo. Ini sudah menjadi tradisi dari leluhur.

Dan bangunan rumah adat di Kampung Pulo ini pun tidak bertambah tetap terdiri dari enam bangunan rumah dan satu masjid.

Lokasi Kampung Pulo sendiri berada tepat di depan gerbang masuk Candi Cangkuang.

4. Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi merupakan situs bersejarah peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon. Konon gua ini dibangun pada abad ke-17 hingga 18 M.

Pada awalnya gua didirikan sebagai tempat meditasi para sultan dan keturunannya. Karena fungsinya itu maka dinamakan Sunya (sunyi/sepi) dan Ragi (raga).

Berbagai cerita legenda, juga mitos-mitos dari mulut ke mulut pun disampaikan saat wisatawan berkunjung ke gua ini.

Di Gua Sunyaragi, terdapat beberapa tempat yang disakralkan. Bahkan menurut keterangan kuncen setempat, ada satu ruangan yang biasa didatangi sultan zaman dulu untuk bermeditasi dan memberangkatkan sukmanya ke Tanah Suci Mekah.

Beberapa ruangan lain juga memiliki makna khusus. Misalnya saja ruang tamu yang dibangun dengan langit-langit tidak tinggi. Maknanya, agar setiap orang yang datang selalu membungkuk, merendahkan diri.

Bangunan lainnya dibuat menyerupai wajah barongsai. Hal tersebut dimaksudkan sebagai penghormatan kepada bangsa Tiongkok yang tinggal di kawasan Cirebon.

5. Gunung Padang

Gunung Padang terletak di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, merupakan situs Magalitikum.

Sejumlah ahli sejarah menyebutkan Gunung Padang merupakan situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Gaza yang ada di Mesir.

Situs ini konon ditemukan pada tahun 1891, dan menjado objek penelitian hingga kini.

Di sana wisatawan bisa menemukan sisa-sisa bangunan peninggalan zaman megalitikum.

Dikabarkan, masih banyak sisa bangunan yang tertimbun dalam tanah, sehingga menarik perhatian para peneliti dari berbagai negara di dunia.

Situs Gunung Padang diduga sebagai tempat pemujaan dan upacara masyarakat. Bahkan menurut legenda, Gunung Padang menjadi salah satu tempat meditasi Prabu Siliwagi.

Itulah legeda yang berkaitan erat dengan destinasi wisata alam di Jawa Barat. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: disparbud.jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah