Rasio kelahiran pada bayi dengan bibir sumbing adalah satu berbanding seribu, tergantung antar- negara.
Dari seribu kelahiran ada berpotensi satu bayi mengalami bibir sumbing , dan secara gender bayi laki-laki lebih berpotensi terkena dibanding dengan bayi perempuan.
“Celah pada bayi terjadi karena adanya kegagalan proses pembentukan bibir dan langit-langit pada minggu ke lima dan enam saat perkembangan embrio pada proses kehamilan ,” ujarnya
Deteksi dini bibir sumbing saat kehamilan bisa dilakukan melalui USG 3D dan yang terbaru adalah USG 4 dimensi.
Salah satu upaya untuk memperbaiki sumbing dan celah langit bisa melalui operasi sesuai dengan tahapannya.
Untuk menghindari sengau saat berbicara, dilanjutkan dengan terapi wicara setelah operasi langit-langit.
“Diagnosis dini dilakukan untuk mempersiapkan kondisi orang tua dalam menerima anak dengan kondisi fisik yang berbeda dan ada persiapan teknik menjaga kesehatan bayi saat menyusui dan persiapan operasi” kata drg. Santi Anggraini.***