DESKJABAR – Kepribadian ganda adalah kondisi ketika jiwa seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Kepribadian ganda disebut juga gangguan jiwa identitas disosiatif. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh pengalaman traumatis yang terjadi berulang di masa kanak-kanak.
Menurut Cintya Cakraningrum, S.Psi, M.Psi. Istilah gangguan jiwa identitas disosiatif, dulunya lebih dikenal dengan kepribadian ganda atau multiple personality disorder, adalah suatu kondisi psikologi yang rumit muncul perasaan secara spontan pada seseorang.
Penderitanya memiliki dua atau lebih perasaan kepribadian yang berbeda-beda, dan secara bergantian mengambil alih kesadaran individu yang mengalaminya.
Kepribadian ganda sering kali dinamakan dengan skizofrenia, padahal sebenarnya kedua kondisi ini berbeda.
Skziofrenia dapat menimbulkan gejala yang memengaruhi pemikiran, perilaku, dan perasaan penderitanya.
“Penyebab kepribadian ganda belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini diduga terjadi akibat pengalaman traumatis yang berulang di masa kanak-kanak,”katanya.
Pengalaman traumatis tersebut bisa berupa kekerasan emosional dalam bentuk verbal atau fisik, pelecehan atau kekerasan seksual. Pola asuh orang tua yang membuat anak merasa takut, peristiwa tertentu seperti bencana alam dan peperangan, penculikan atau penyiksaan, prosedur medis untuk pengobatan penyakit.