Network
DESKJABAR – Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. Terdiri dari daratan, gunung dan lautan.
Jumlah gunung yang berada di Indonesia sangat banyak. Ada yang masih aktif dan sudah non aktif.
Salah satu gunung tertinggi di Indonesia dinobatkan kepada gunung Cartenz yang berada di Papua.
Ketinggian gunung Cartenz ini mencapai 4.884 meter diatas permukaan laut (mdpl). Paling tinggi diantara gunung yang lainnya.
Baca Juga: INILAH 3 Gunung di Jawa Barat yang Populer untuk Pendakian Peringatan Kemerdekaan Indonesia
Kebanyakan orang mengira bahwa gunung Cartenz itu sama dengan gunung Jaya Wijaya, namun ternyata berbeda.
Cartenz dan Jaya Wijaya adalah puncak dari pegunungan Sudirman atau pegunungan Jaya, yang lokasinya saling bersebelahan.
Kenapa bisa dinamai gunung Cartenz? Begini sejarah lengkapnya.
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Bukan Nomor Satu yang diunggah tanggal 18 Februari 2021 berjudul ‘Gunung Tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya Dan Cartenz Pyramid Dengan Sajlu Abadi.
Pada awalnya gunung Cartenz ini belum mempunyai nama. Sekitar tahun 1623, ada seorang navigator dari Belanda bernama Jhon Cartenz memberitahukan dan memberi kabar kepada orang Eropa bahwa ada puncak es di negara tropis.
Baca Juga: Yuk Nikah! 5 Lokasi Foto Prewedding Favorit di Sekitaran Bandung, Sangat Eksotis dan Instagramable.
Namun orang orang Eropa tidak percaya dengan apa yang dibicarakan olehnya.
Mereka tidak percaya bahwa di negara tropis ada gunung es yang luas dan indah.
Beberapa abad kemudian, sekitar tahun 1899. Atau tiga abad setelahnya. Ada ekspedisi peta yang dilakukan oleh orang Belanda yang menemukan puncak gunung es tersebut.
Mereka ingat dengan nama Jhon Cartenz yang membawa kabar pertama tentang gunung es, lalu mereka mengabadikan namanya dan menamai gunung itu dengan nama Cartenz.
Sebetulnya, puncak Cartenz itu adalah sebuah tebing yang sempit, di kanan dan kirinya sangat terjal dengan tinggi sekitar 600 meter.
Sedangkan puncak Jaya Wijaya adalah sebuah hamparan luas yang diselimuti salju abadi.
Namun keabadian salju ini sebentar lagi akan hancur karena pemanasan global.
Baca Juga: STAY Khawatirkan Kondisi Para Member Stray Kids Jika Ikut ISAC 2022, Minta JYP Lebih Peka
Ada sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh tim paleoklimatologi pada tahun 2010 yang dipimpin oleh Professor Thomson, dia mengatakan bahwa pada tahun 2024, semua es yang ada di puncak Jaya Wijaya akan habis.
Mengingat suhu sekarang juga yang tidak stabil dan terasa sangat panas. Jadi wajar saja jika es disana akan cepat mencair.***
