Album ini memuat nomor hits dari sejumlah musisi tanah air seperti A. Rianto, Charles Hutagalung, Bing Slamet, Narto Sabdo, dan Jack Lesmana sendiri.
Pada tahun 1977, perusahan rekaman Pramaqua merilis album Jopie Item Combo & Idris Sardi, yang antara lain didukung pula oleh musisi kawakan seperti Karim Suweilleh (drums), Abadi Soesman (drum) dan Wempy Tanasale (bass).
Album ini mengetengahkan duet permainan biola Idris Sardi dan raungan gitar Jopie Item.
Jazz di akhir 70-an pasarnya mulai melebar, sejumlah anak-anak muda mulai melirik kampus sebagai tempat pergerakan jazz.
Yang paling menonjol adalah Universitas Indonesia lewat “ulah” mahasiswa Fakultas Ekonominya dibawah Chandra Darusman dengan kelompok Chaseiro yang didukung Helmie dan Rizali Indrakesuma, Edi Hudioro, Norman Sonisontani (Omen).
Kemunculan musisi jenius Fariz Rustam Munaf di akhir 1970-an langsung menyita perhatian publik, Fariz merilis album perdananya “Sakura” di tahun 1978 dengan unsur Jazz Rock yang sangat Ciamik.
Fariz disebut-sebut sebagai musisi jenius oleh penikmat musik, dia memainkan seluruh alat instrumental di album dengan hits “Sakura” yang merupakan soundtrack film”Sakura dalam Pelukan”.
Memasuki paruh tahun 1980-an selain pergelaran Jazz lokal seperti “Jazz Goes To Campus” yang sudah menjadi agenda rutin setiap tahun dan digelar di kampus UI.
Pada tahun 1988 juga terselenggara sebuah event Jazz yang terbesar yang pernah digelar oleh anak negeri, yakni Jakarta International Jazz Festival atau yang lebih dikenal dengan nama JakJazz, atas gagasan cemerlang Ireng Maulana.