Idul Adha Sebentar Lagi, Amankah Kolesterol Anda Mengkonsumsi Daging Kambing? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

- 26 Juni 2022, 19:40 WIB
ilustrasi daging kambing
ilustrasi daging kambing /PIXABAY/BlackWolfi/

DESKJABAR – Sebentar lagi, umat muslim akan melaksanakan hari Idul Adha yang diperkirakan jatuh pada hari Sabtu. 9 Juli 2022.

Idul Adha merupakan momen yang ditunggu-tunggu umat muslim, karena biasanya akan mendapat jatah daging kurban.

Daging kurban pada hari raya Idul Adha identik dengan daging sapi dan juga daging kambing atau domba.

Pada saat Idul Adha, berbagai olahan dari daging sapi atau kambing akan banyak ditemui di hampir setiap rumah.

Banyak orang yang percaya jika kandungan lemak dari daging sapi lebih sedikit jika dibandingkan dengan daging kambing. Benarkah demikian ?

Baca Juga: Pembagian Daging Kurban Yang Sesuai, Apakah Orang Yang Berkurban Mendapat Paling Banyak?

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022, Daging Kurban Melimpah, BERIKUT 8 TIPS Menyimpan Daging Tetap Awet dan Segar

Dikutip dari laman kemkes.go.id mengenai “Ancaman tersembunyi dari hidangan daging kambing”, bahwa di masyarakat, daging kambing punya reputasi buruk sebagai sumber lemak dan kolesterol yang berbahaya bagi tubuh. Banyak orang juga berpikiran bahwa ia memicu tekanan darah, dan karena itu perlu diwaspadai pengidap hipertensi.

Namun ternyata hal tersebut belum terbukti kebenarannya, karena tidak disertai dengan bukti ilmiah.

Sebenarnya, daging kambing merupakan daging yang dianggap paling sehat di antara daging merah lainnya. Berdasarkan data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, daging kambing (per 100g) menghasilkan kalori paling sedikit dibandingkan daging ayam, sapi, babi, dan domba.

Kandungan lemak dan kolesterol pada daging kambing pun paling rendah, namun kandungan proteinnya setara dengan daging merah lainnya. Bahkan, memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dari ayam.

Daging kambing pun mengandung zat besi yang bermanfaat, dan potasium dalam jumlah besar yang dapat menstabilkan kinerja jantung.

Baca Juga: REKOMENDASI Resep Daging KURBAN Ala Chef Terkenal, Empuk dan Mudah Dibuat Oleh Siapa Saja

Baca Juga: Resep Sate Olahan Daging yang Dibakar, Berikut Cara Membuatnya agar Tidak Bau Apek dan Alot

Kadar natrium yang rendah dalam daging kambing pun dapat berguna untuk individu yang sedang berurusan dengan masalah tekanan darah.

Tidak semua kolesterol berdampak buruk bagi kesehatan. Terdapat dua jenis kolesterol yaitu kolesterol baik dan buruk.

Pada tingkat normal, keduanya penting bagi tubuh. Akan tetapi jika konsentrasi keduanya di dalam darah terlalu tinggi maka menyebabkan kolesterol menjadi berbahaya bagi kesehatan.

Kolesterol baik disebut dengan istilah high-density lipoproteins (HDL), dan kolesterol buruk juga dikenal dengan istilah low-density lipoproteins (HDL).

Sementara itu, ada juga trigliserida yang merupakan lemak dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Seporsi daging kambing dengan ukuran sekitar 85 gram atau sebesar potongan steak hanya mengandung 0,79 gram lemak jenuh. Sementara, seporsi daging sapi mengandung 3,0 gram lemak jenuh, serta seporsi daging ayam mengandung 1,7 gram lemak jenuh.

Daging kambing juga bukan pemicu darah tinggi. Hanya saja bisa menimbulkan efek termogenik yang seringkali dianggap sebagai tanda tekanan darah tinggi hipertensi.

Kolesterol sebenarnya tidak berbahaya, karena dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel dan beberapa hormon dalam tubuh. Namun, untuk seseorang yang memiliki riwayat dislipidemia dan kolesterol tinggi dianjurkan untuk mengurangi porsi makan daging kambing.

Konsumsi daging kambing yang dianjurkan bagi seseorang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi adalah tidak lebih dari 1 potong daging dalam sehari. Selain itu mengurangi masakan tinggi lemak dan mengganti asupan protein yang didapatkan dari ikan dan ayam.

Sebaiknya setelah makan daging kambing dinetralisir dengan mengkonsumsi buah-buahan yang kaya akan serat, seperti apel, jeruk, alpukat, anggur dan lain-lain.

Jumlah asupan serat yang baik adalah sekitar 25 gram per hari. Total asupan serat tersebut bisa didapat dari buah-buahan sekitar 200-300 gram dan sayuran sekitar 300-400 gram.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah