Duduk lama Tingkatkan Risiko Masalah Jantung Hingga 20 Persen

- 25 Juni 2022, 08:22 WIB
Ilustrasi- Duduk lama tingkatkan resiko penyakit jantung
Ilustrasi- Duduk lama tingkatkan resiko penyakit jantung /Pexels/

DESKJABAR – Kebiasaan duduk lama dapat berdampak buruk untuk kesehatan, sebagaimana hasil studi duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan resiko masalah jantung hingga 50 persen.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam JAMA Cardiology, duduk dalam waktu lama dan perilaku sedenter atau tidak aktif merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi jantung.

Survei yang dilakukan tim peneliti terhadap lebih 100 ribu orang di 21 negara, dipantau dengan rerata durasi 11 tahun.

Baca Juga: 7 Pohon Pembawa Sial dan Disukai Makhluk Halus, Jangan Ditanam di Halaman Rumah, Hati-hati

Selama dalam pantauan, tim peneliti melakukan penilaian mengenai dampak prilaku orang-orang terhadap resiko kardiovaskular.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang terbiasa duduk selama enam hingga delapan jam per hari memilki risiko 12-13 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini akibat penyakit jantung.

Orang-orang yang memiliki kebiasaan duduk lebih dari delapan jam per hari memiliki risiko terkena penyakit jantung sebesar 20 persen.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Bandung Paling Kece, Populer, Eksotis, Romantis dan Sangat Instagramable, Cocok Untuk Liburan

Peneliti juga menemukan hubungan menarik antara kebiasaan duduk dalam waktu lama dengan kemampuan ekonomi suatu negara.

Kebiasaan duduk terlalu lama ditemukan di semua negara, kebiasaan ini lebih banyak menjadi masalah di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, karena rendahnya aktivitas.

Tim peneliti memperkirakan bahwa kebiasaan duduk di negara berpendapatan tinggi cenderung berkaitan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan aktivitas pekerjaan yang menghasilkan gaji lebih baik.

Baca Juga: PSIS Ditunggu Bhayangkara FC di Perempat Final Piala Presiden 2022, Calon Lawan Persib Bandung?

Hasil penelitian, bukti menunjukkan bahwa kebiasaan sedenter mendorong tingginya angka penyakit jantung di negara barat.

Selain itu ditemukan kombinasi antara perilaku tidak aktif dan duduk turut berkontribusi pada 8,8 persen dari semua kematian. Angka tersebut cukup mendekati angka kontribusi rokok terhadap semua kematian.

Penyuluhan yang disampaikan adalah untuk mengurangi seberapa lama anda duduk, jelas Profesor Scott Lear dari Simon Fraser University seperi dilansir dari laman Express.co.uk, selasa 22 Juni 2022.

Profesor Lear menganjurkan, duduk dengan durasi waktu lama harus diimbangi dengan perbanyak aktivitas latihan fisik pada hari yang sama.

Dianjurkan pula aktivitas duduk selama empat jam per hari, diimbangi dengan latihan fisik selama 30 menit, hal itu jika dilakukan dapat mengurangi risiko hingga 2 persen, ujarnya.

Menurut Profesor Lear, latihan fisik walaupun dilakukan hanya dalam waktu singkat dapat memberikan efek kesehatan yang signifikan, terlepas ada tidaknya pengaruh terhadap penurunan berat badan selama proses latihan.

Latihan fisik secara rutin juga dapat memperbaiki kondisi jantung, dan dapat membuat sistem peredaran darah menjadi lebih efisien.

Kebiasan baik ini juga dapat menurunkan kolesterol tinggi, darah tinggi, yang kerap berkontribusi pada terjadinya penyakit jantung.

Dilansir Deskjabar.com dari PMJNews, Sebagai tambahan informasi bahwa menurut penelitian National Health Service (NHS) di Inggris, selain aktivitas fisik juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung melalui pola makan yang baik.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x