Di sana, dua mahasiswa ini disajikan makanan dan minuman oleh orang tersebut kemudian dibungkuskan untuk teman-temannya.
Orang tak dikenal itu menyebut nama desanya adalah Desa Penari.
Kedua mahasiswa ini pun kembali ke teman-temannya di Rowo Bayu dan menceritakan kejadian tersebut.
Semua tak ada yang percaya dengan cerita mereka berdua, kemudian dikeluarkanlah bungkusan makanan tadi yang ternyata isinya kepala monyet penuh darah.
Tak lama dari kejadian itu, yang laki-laki meninggal beberapa hari kemudian, yang perempuan menyusul 1 bulan kemudian.
Jika dalam cerita Simpleman, yang mengalami kejadian itu bukanlah Bima dan Ayu, melainkan Wahyu dan Widya.
Jadi, kronologi dalam cerita sebenarnya yang diungkapkan Pak Sudirman adalah kejadian yang dialami oleh Widya dan Wahyu dalam KKN di Desa Penari yang ditulis Simpleman.
Berarti strategi yang digunakan Simpleman untuk menyamarkan kejadian KKN di Desa Penari adalah dengan membuat skenario buatan untuk menutupi kronologi yang sebenarnya.***