Mulai dari bahan makanan, sabun, shampoo dan sebagainya yang merupakan titipan dari teman-temannya.
Saat akan pulang mereka mampir beli cilok, tukang jajanan tersebut bertanya apakah mereka orang daerah tersebut, karena wajah keduanya seperti wajah orang dari luar daerah.
Lalu mereka menjawab kalau mereka bukanlah orang asli sana, dan sementara tinggal di Desa Penari yang berada di dalam hutan.
Lalu tukang cilok itu mengatakan kalau sudah mulai gelap, sebaiknya jangan maksa naik ke atas melewati hutan tersebut.
Kalau bisa mereka bermalam dulu di kota, besok pagi baru berangkat menuju desa tempat KKN mereka itu.
Namun karena Widya tidak mau menginap, mereka pun bergegas pulang sebelum matahari benar-benar tenggelam.
Di perjalanan, tokoh Wahyu di film KKN di Desa Penari ini memang terkenal sompral dan tidak bisa menjaga ucapannya.
Saat di dalam hutan, ia bercanda dengan Widya dan mengatakan bagaimana kalau motor yang mereka tumpangi itu tiba-tiba mogok di tengah hutan yang gelap.
Dan ternyata benar saja, ,motor tersebut tiba-tiba mati dan mereka ditolong oleh kakek tua dan beberapa orang yang ternyata adalah bangsa lelembut hutan tersebut.
Diceritakan dalam film KKN di Desa Penari, mereka diajak ke sebuah hajatan dimana ada penari.