Marak Wabah PMK, Ketahui gejala, Cara Pencegahan dan Pengobatannya

- 24 Mei 2022, 21:04 WIB
Ilustrasi sapi. Baru-baru ini, wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku kembali menggemparkan dunia peternakan tanah air.
Ilustrasi sapi. Baru-baru ini, wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku kembali menggemparkan dunia peternakan tanah air. /ANTARA FOTO/Novrian Arbi/ANTARA FOTO

DESKJABAR – Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku saat ini cukup menggemparkan di dunia peternakan.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat pun memberikan penjelasan.

Dikutip DeskJabar.com dari laman dkpp.jabarprov.go.id, DKPP menjelaskan bahwa PMK atau juga dikenal dengan Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit hewan yang disebabkan oleh virus dan menular.

Baca Juga: Hewan Ternak Terserang PMK Sudah Tersebar di 16 Provinsi, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Mentan

Hal ini menjadi sesuatu yang harus disikapi dengan sebaik-baiknya, karena resikonya sangat besar terutama dari aspek ekonomi.

Wabah PMK ini menyerang semua hewan yang berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, domba, rusa, unta juga satwa-satwa liar seperti jerapah, bison, gajah, dan menjangan.

Penyakit PMK yang menyerang hewan ini disebabkan oleh virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Aphthovirus.

Untuk masa inkubasi, sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit adalah 1-14 hari.

Gejala yang timbul jika hewan tertular PMK adalah sebagai berikut:

Baca Juga: VIRAL, Bully tak Hanya Dilakukan Kim Garam, Tapi Juga oleh Oknum Siswi Sekolah di Jawa Tengah

Gejala pada sapi

- Terdapat demam (pyrexia) hingga mencapai 41°C dan menggigil

- Mengalami anorexia (tidak nafsu makan)

- Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari

- Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)

- Saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.

- Pembengkakan kelenjar submandibular.

- Hewan lebih sering berbaring.

- Luka pada kuku dan kukunya lepas.

- Menggeretakkan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki.
Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antara kuku.

- Terjadi komplikasi berupa erosi di lidah dan superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen.

Baca Juga: BONGKAR 11 Kode Redeem FF 24 Mei 2022, Dapat SG Ungu, M1887 Terrano Burst, SCAR Ultimate Titan, Dll

- Mengalami myocarditis dan abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Pada Domba dan Kambing

- Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat.

- Lesi / lepuh pada sekitar gigi domba

- Kematian pada hewan muda.

- Keluar air liur berlebihan (hipersativasi)

Menurut DKPP Jabar, pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari wabah PMK ini adalah memusnahkan barang-barang yang terkontaminasi.

Adapun barang yang masuk kandang harus terlebih dulu disanitasi dengan melakukan desinfeksi atau disinari lampu ultra violet.

Untuk kandang juga perlu dilakukan desinfeksi secara berkala setiap selesai digunakan juga melakukan desinfeksi pada lingkungan sekitar kandang dengan cara berkala.

Bagi ternak yang baru menempati kandang yang baru harus terlebih dulu ditempatkan pada kandang karantina selama 14 hari sambal dilakukan pengamatan secara intensif.

Baca Juga: Informasi, PPDB Jabar 2022 Segera Dibuka, Persiapkan Semua Dokumen Persyaratan!

Jika mendapati hewan ternak dengan gejala klinis, maka pisahkan dan masukkan kedalam kandang isolasi untuk ditangani lebih lanjut oleh petugas kesehatan hewan setempat.

Sterilisasi area kandang dengan pelarangan ternak baru untuk masuk.

Laksanakan vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant untuk peternakan yang dekat dengan daerah tertular.

Adapun pengobatan yang dapat dilakukan untuk ternak yang terinfeksi virus adalah dengan melakukan pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.

Setelah itu, kaki yang sudah terinfeksi bisa melalui terapi dengan chloramphenicol atau larutan cuprisulfat.

Yang utama adalah pisahkan ternak yang terinfeksi dengan ternak yang sehat dan letakkan di kandang isolasi selama masa pengobatan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: DKPP Provinsi Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x