Frislly Herlind pun bertanya-tanya, bukankah Bima orang yang mengerti agama kenapa dia sampai mengundang bangsa jin di daerah tersebut.
“Jadi dia saat KKN malah mengulik tentang ilmu yang mengarah ke ilmu hitam,” ujarnya.
Hal itu dilakukan Bima karena jatuh cinta pada Widya dan benar-benar ingin menjadikan gadis itu sebagai miliknya.
“Jadi dia tuh kaya berdoa, ‘aduh tolong dong dekati aku sama si A (Widya), gak apa-apa kalau mau tumbal, tumbalin aja nih temen ku si B (Ayu). Asal ngomong, tapi kalau kata orang kan hati-hati dalam berucap,” kata Frislly Herlind menjelaskan.
Karena Bima yang minta, lanjut dia, maka Badarawuhi mengatakan sosok perempuan yang dijadikan tumbal itu, yakni Ayu, diambil oleh makhluk tinggi besar yang disebut genderuwo.
“Jadi kalau dibilang mereka minta tumbal itu salah,” ujar Frislly Herlind lagi.
Dalam perjalanan astral yang dilakukannya, ia melihat di daerah itu ada sebuah batu besar yang biasa dijadikan leluhur daerah setempat untuk bertapa.
Mereka biasanya tirakat dan berpuasa untuk mengejar ilmu putih, dan ketika mereka meninggal akan berubah menjadi sosok macan yang menjaga tempat tersebut.