OMICRON Varian SILUMAN Terus Menyebar di New York City, Inilah Temuan Para Ahli!

- 14 Maret 2022, 07:27 WIB
Ilustrasi seseorang memakai masker untuk mencegah virus Covid-19 varian Omicron. Begini cara mengobatinya secara alami dan minumannya.
Ilustrasi seseorang memakai masker untuk mencegah virus Covid-19 varian Omicron. Begini cara mengobatinya secara alami dan minumannya. /Pixabay/Tumisu/

DESKJABAR -  Sub-varian BA.2 Omicron COVID-19 atau yang belakangan disebut varian Siluman, terus menyebar di New York City.

Penyebaran varian tersebut belakangan membuat para ahli khawatir karena jumlah yang terinfeksi berlipat ganda dari minggu ke minggu.

Menurut data Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, BA.2 berlipat ganda dalam proporsi di seluruh negara bagian setiap dua minggu dan mewakili sekitar satu dari 10 kasus berurutan.

Baca Juga: Waspada, Rambut dan Kotoran Sisir Kerap Dijadikan Media Mengirim Sihir, Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

“Antara 27 Februari dan 5 Maret 2022 program CDC untuk HHS Region 2 ( New York , New Jersey, Virgin Islands, Puerto Rico) memperkirakan 100% sampel adalah varian omicron, dibandingkan 100% pada periode satu minggu sebelumnya,” demikian menurut data tersebut sebagaian dilansir Foxnews, beberapa jam lalu.

“Selama periode waktu ini, 82,7% dari urutan omicron adalah garis keturunan BA.1.1.529, dan 17.3% adalah BA.2," tambahnya.

Foxnews melaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun menunjukkan tren data serupa untuk New York dan New Jersey.

Ini terjadi ketika kasus COVID-19 telah turun di Big Apple dan di seluruh negara sejak lonjakan musim dingin. Risiko COVID-19 dianggap rendah di sebagian besar negara bagian dan kota New York.

CDC juga menunjukkan bahawa varian Siluman  lebih menular daripada daripada BA.1.

“BA.2 memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan BA.1. Studi sedang berlangsung untuk memahami alasan keuntungan pertumbuhan ini, tetapi data awal menunjukkan bahwa BA.2 tampaknya lebih mudah menular daripada BA.1, yang saat ini tetap merupakan sublineage omicron yang paling umum dilaporkan,” tulis CDC dalam laporannya.

 Perbedaan dalam transmisibilitas ini tampaknya jauh lebih kecil daripada, misalnya, perbedaan antara BA.1 dan delta.

Hanya menggembiraknnya, “Meskipun urutan BA.2 meningkat secara proporsional relatif terhadap sublineage omicron lainnya (BA .1 dan BA.1.1), masih ada penurunan yang dilaporkan dalam keseluruhan kasus secara global," tulisnya.

Sublineage telah ditemukan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan BA.1, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan minggu lalu bahwa BA.1.1 tetap dominan.

Dalam pembaruan mingguan , agensi tersebut mengatakan analisis data GISAID menunjukkan keunggulan tingkat pertumbuhan BA.2 dibandingkan garis keturunan BA.1, "dengan keunggulan transmisi rata-rata gabungan sebesar 56% dengan asumsi waktu generasi yang tidak berubah."

Baca Juga: MotoGP MANDALIKA 2022: Ini Dia Arsitek yang Merancang Sirkuit Internasional Mandalika

 Sementara itu, dalam pernyataan Februari, WHO menjelaskan bahwa BA.2 belum menjadi varian yang terlalu membahayakan.

BA.2, kata WHO, berbeda dari BA.1 dalam urutan genetiknya, termasuk beberapa perbedaan asam amino dalam protein lonjakan dan protein lainnya.

Selain itu, dalam rilisnya, ia mencatat bahwa data dunia nyata tentang keparahan klinis dari Afrika Selatan, Inggris, dan Denmark menunjukkan "tidak ada perbedaan yang dilaporkan dalam tingkat keparahan" untuk varian yang menjadi perhatian.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: foxnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x