Ini Cara Memilih Hand Sanitizer yang Tepat, Agar Tidak Merusak Kulit dan Memperlambat Regenerasi Kulit

- 6 Mei 2021, 10:43 WIB
Petugas memberikan hand sanitizer pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sebelum masuk ke ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 3 Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang baru 80 persen sekolah yang sudah menggelar PTM, sedangkan 20 persen belum siap karena belum bisa memenuhi persyaratan diantaranya tersedianya wastafel untuk cuci tangan, PTK (pendidik dan tenaga kependidikan) sudah divaksin dua kali kemudian kesiapan menerapkan sistem pembelajaran secara bergantian. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc.
Petugas memberikan hand sanitizer pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sebelum masuk ke ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 3 Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021). Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang baru 80 persen sekolah yang sudah menggelar PTM, sedangkan 20 persen belum siap karena belum bisa memenuhi persyaratan diantaranya tersedianya wastafel untuk cuci tangan, PTK (pendidik dan tenaga kependidikan) sudah divaksin dua kali kemudian kesiapan menerapkan sistem pembelajaran secara bergantian. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/foc. /SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO

DESKJABAR - Pada masa pandemi Covid-19, kebiasaan cuci tangan kembali populer sebagai salah satu upaya menghindari tertular virus corona.

Ketika fasilitas air bersih sulit ditemukan, penggunaan hand sanitizer cukup efektif dan disarankan, tapi masyarakat harus cerdas untuk memilih produk yang tepat.

Dokter spesialis kulit Kardiana Purnama Dewi yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menyarankan untuk memakai hand sanitizer mengandung bahan desinfektan yang tepat.

Baca Juga: Real Madrid, Barcelona, Juventus, AC Milan Dancam Larangan Tampil di Liga Champions

Jika menggunakan bahan berbasis alkohol maka kandungan minimalnya 60 persen dan dapat juga menggunakan kandungan berbahan natural yang mengandung pelembab agar kulit higienis namun tidak mudah kering.

“Pastikan untuk membiarkan hand sanitizer atau anti bacterial spray mengering sendiri sehingga bahan aktifnya memiliki waktu untuk dapat bekerja dengan maksimal,” jelas dr. Kardiana dalam siaran resmi, dikutip Antara, Kamis, 6 Mei 2021.

Dia mengatakan, mencuci tangan selama 20 detik dengan air mengalir dan sabun tetap menjadi cara yang paling efektif untuk membunuh virus Covid-19. Tapi hand sanitizer bisa jadi pilihan ketika opsi utama tidak tersedia.

Baca Juga: Studi: Vaksin Novavax Manjur 51 Persen terhadap Infeksi Varian Afrika Selatan

"Apalagi, data kepatuhan orang Indonesia mencuci tangan hanya 75 persen, jadi hand sanitizer bisa membantu untuk proteksi diri," katanya.

Laporan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) menunjukkan, ada efek samping yang sering muncul akibat penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol medis secara berulang.

Sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO), kadar alkohol dalam sanitizer minimum 60 persen agar efektif membasmi kuman dan virus. Kandungan alkohol medis yang tinggi ini berpotensi merusak sel kulit dan memperlambat proses regenerasi kulit. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan kulit dan iritasi. ***

Baca Juga: Kota Bandung Diramalkan Giguyur Hujan Kamis Hari Ini


Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x