Imunitas Selama Puasa akan Lebih Meningkat Dibanding Ketika Tidak Berpuasa, Simak Penjelasannya

- 17 April 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Humas Pemkot Bandung

 

DESKJABAR - Perbedaan kondisi imunitas tubuh seseorang selama berpuasa dengan tidak berpuasa, tidak ada perbedaan sehingga pelaksanaan vaksinasi Covid-19 diperbolehkan meski penerima sedang berpuasa Ramadhan.

“Justru menurut para ahli, imunitas kita selama bulan puasa akan lebih meningkat jika dibandingkan ketika tidak berpuasa. Hal tersebut didukung dengan pola makan saat sahur dan buka puasa yang diterapkan dengan baik,” kata  Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Kathi Swaputri Kancana, Sp.PD itu dalam pernyataan resminya Sabtu 17 April 2021.

Kathi Swaputri mengingatkan, pola makan yang baik selama puasa penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Penting untuk mengonsumsi karbohidrat dan protein sebagai sumber energi selama berpuasa di bulan Ramadhan.

"Asupan vitamin, termasuk vitamin D, juga dapat membantu mempertahankan daya tahan tubuh selama pandemi di bulan Ramadhan ini," kata Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.

Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Tanggal 17 April Persib Juara Perserikatan 1993-1994, dan Ini Cerita dari Asep Kustiana

Baca Juga: Makanan Pesan Antar itu Praktis, Tapi Harus Tetap Jaga Kesehatan

Kathi Swaputri menambahkan, pakar dan kepala laboratorium Universitas Fakeeh Dubai, Dr Paalat Menon, mengatakan selama berpuasa respon imunitas justru akan meningkat dua kali lipat. Sebab, setelah 12 jam pascapuasa, makrofag pada sistem imunitas akan bekerja lebih cepat untuk membersihkan sel-sel mati dalam tubuh.

"Proses tersebut disebut autofagi di mana sistem imun kita menjadi lebih sensitif. Itulah juga mengapa puasa sangat baik untuk pasien-pasien dengan diabetes, tuberculosis, dan penyakit metabolik lainnya,” lanjut dia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya telah menegaskan vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa karena vaksin disuntikkan dan tidak melalui lubang tertentu pada tubuh manusia.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman Pangeran Philip Dimulai Sabtu Pukul 14.40, Hanya Dihadiri 30 Pelayat

Kathi Swaputri menjelaskan, pada dasarnya tidak ada dampak atau efek tertentu dari vaksinasi Covid-19 ketika orang berpuasa atau tidak berpuasa. Setelah mendapat vaksin, tubuh mulai merespons vaksin yang masuk untuk membentuk antibodi yang akan tercapai maksimal hingga 28 hari pascavaksin dosis kedua.

"Pada beberapa kondisi memang akan terjadi reaksi seperti nyeri pada bekas suntikan yang akan hilang sekitar maksimal dua hari setelah vaksinasi atau reaksi lainnya seperti kelelahan. Reaksi tersebut merupakan respons tubuh kita yang sedang bekerja membentuk antibodi,” katanya.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x