SEAMEO Biotrop Teliti Minyak Atsiri, Diharapkan Dapat Berkontribusi Atasi Pandemi Covid-19

- 9 April 2021, 07:54 WIB
Direktur SEAMEO Biotrop, Dr Zulhamsyah Imran dan Rektor IPB University Prof Arif Satria saat konferensi pers di kantor SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis 8 April 2021.
Direktur SEAMEO Biotrop, Dr Zulhamsyah Imran dan Rektor IPB University Prof Arif Satria saat konferensi pers di kantor SEAMEO Biotrop, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis 8 April 2021. /Antara Foto/M Fikri Setiawan/

DESKJABAR - Melalui penelitian minyak atsiri, Southeast Asian Ministers of Education Organization Biologi Tropis (SEAMEO Biotrop) berharap dapat berkontribusi dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Direktur SEAMEO Biotrop Dr Zulhamsyah Imran mengungkapkan hal itu saat konferensi pers di kantornya di Kota Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dilansir Antara, Kamis 8 April 2021 malam. Konferensi pers tersebut dalam rangka memperingati hari jadi ke-53 SEAMEO Biotrop.

Zulhamsyah Imran menjelaskan, minyak atsiri merupakan bahan alami yang dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Minyak atsiri dapat mengobati stres, sakit kepala atau migrain, mengatasi gangguan tidur, mengurangi peradangan, serta berbagai masalah kesehatan lain.

Baca Juga: Kendati Siklon Tropis Seroja Menjauh, BMKG Prediksi Sebagian Wilayah Ini Masih kena Dampaknya

Minyak tersebut juga diyakini bermanfaat bagi sistem limbik yang berperan penting pada sistem pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.

"Oleh karena itu tujuan SEAMEO Biotrop menggelar webinar memperkenalkan manfaat dari minyak atsiri sebagai terapi alternatif bagi beberapa penyakit. Lalu memperkenalkan metode pengobatan alternatif bagi Covid-19. Kemudian memperkenalkan jenis vaksin untuk berbagai pengobatan," tutur Zulhamsyah Imran.

Pada kesempatan itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Arif Satria mengatakan bahwa IPB mengerahkan puluhan peneliti untuk terlibat penelitian di SEAMEO Biotrop.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Sabtu 9 April 2021, BMKG: Sebagian Besar Wilayah Cerah Berawan

"Mereka bisa berkarya dengan leluasa di SEAMEO Biotrop ini. Nanti akan berjalan dan didorong untuk melakukan inovasi dan penelitian," kata Arif Satria.

Menurut dia, bangsa Indonesia perlu percaya diri menjadi sumber kedaulatan kesehatan dan obat-obatan. Pasalnya, Indonesia memiliki tanaman dari hutan yang dapat diolah jadi obat.

"Jadi kalau kita bicara biodiversity untuk food sudah biasa. Tapi sekarang di masa Covid-19 ini bisa terus tereksplorasi bagaimana kekayaan keanekaragaman hayati di tropik ini, menjadi potensi yang besar untuk bisa mewarnai dunia untuk obat-obatan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x