DESKJABAR - Apakah Anda telah pulih dari Covid-19, sudah menerima vaksin, atau mungkin belum sama sekali. Memahami kekebalan tubuh dan berapa lama dapat bertahan, dapat membantu memberi Anda wawasan penting tentang bagaimana Anda dapat berinteraksi dengan aman dengan orang lain selama pandemi.
Menurut National Institutes of HealthTrusted Source, ada dua jenis kekebalan yaitu kekebalan alami dan kekebalan yang diinduksi oleh vaksin.
Penelitian menunjukkan pula bahwa kekebalan dapat terjadi secara alami setelah terkena Covid-19 atau dari mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Cara kerja kekebalan alami yaitu, setelah seseorang pulih dari tertular virus Covid-19, sistem kekebalan menyimpan ingatannya untuk dapat mengenalinya.
Baca Juga: Ternyata Kentang Lebih Baik Dari Suplemen, Kandungan Antioksidannya Bisa Turunkan Tekanan Darah
National Institutes of HealthTrusted Source menjelaskan, "Sel kekebalan dan protein yang bersirkulasi di dalam tubuh dapat mengenali dan membunuh patogen, jika ditemukan lagi akan mampu melindungi dari penyakit dan mengurangi keparahan penyakit."
Komponen perlindungan kekebalan meliputi:
Antibodi adalah protein yang bersirkulasi di dalam darah dan mengenali zat asing seperti virus, dan menetralkannya.
- Sel T pembantu membantu mengenali patogen.
- Sel T pembunuh membunuh patogen.
- Sel B membuat antibodi baru saat tubuh membutuhkannya
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa antibodi yang berkembang setelah pulih dari Covid-19 tetap berada di dalam tubuh setidaknya selama 8 bulan.