Bisnis Kutu Air untuk Pakan Ikan Cupang, Simak Tips Budidayanya dari Kol yang Hampir Busuk

- 14 Februari 2021, 04:15 WIB
Bisnis kutu air sebagai pakan ikan cupang juga ikut terdongkrak seiring dengan meningkatnya hobi memelihara ikan cupang.
Bisnis kutu air sebagai pakan ikan cupang juga ikut terdongkrak seiring dengan meningkatnya hobi memelihara ikan cupang. /Instagram/kkpgoid/

DESKJABAR - Memelihara ikan cupang menjadi salah satu hobi yang semakin diminati masyarakat di masa pandemi Covid-19. Hal itu pada gilirannya semakin menumbuhkan budidaya dan bisnis ikan cupang, hingga ke pakan ikan cupang.

Perlu diketahui, ikan cupang adalah pemangsa jentik nyamuk, cacing darah, cacing sutra. Selain itu, ikan cupang juga menyukai kutu air.

Ternyata, bisnis kutu air sebagai pakan ikan cupang juga ikut terdongkrak seiring dengan meningkatnya hobi memelihara ikan cupang di tengah masyarakat.

Kutu air merupakan pakan ikan dengan kandungan protein dan nutrisi yang cukup tinggi yang bisa membuat sirip ikan cupang semakin indah.

Baca Juga: Kritik Masyarakat Kepada Pemerintah, Hendrawan Supratikno: Jangan Semburkan Kebencian dan Kebohongan

Terkait itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pun mengunggah tips sederhana budidaya kutu air. Tips tersebut diunggah baik ke akun Instagram resmi, @kkpgoid, maupun Twitter, @kkpgoid.

Berikut langkah-langkah budidaya kutu air:

1. Sediakan kol yang hampir membusuk
Pilih kol yang hampir busuk yang dapat diperoleh di pasar dengan mudah. Kol yang hampir busuk lebih mudah mendatangkan kutu air dibandingkan dengan memakai kol yang masih segar.

2. Pakai wadah sesuai kebutuhan
Penggunaan wadah dalam budidaya kutu air disesuaikan dengan budidaya yang akan dilakukan. Misalnya, menyediakan makanan untuk ikan milik sendiri atau ada rencana untuk dijual.

Baca Juga: Vincenzo Tayang Perdana 20 Februari, Song Joong Ki dan Jeon Yeo Bin Perkenalkan Karakter Mereka

Sebagai wadah budidaya, penggunaan drum, baskom, atau membuat kolam dari terpal bisa menjadi pilihan. Hal yang lebih ditekankan adalah wadah memiliki lebar dan panjang, bukan tinggi.

3. Isi wadah dengan air secukupnya 
Masukkan air yang sudah diendapkan ke wadah. Pengisian air tidak bisa dilakukan asal-asalan. Sebaiknya tidak terlalu tinggi atau penuh karena tidak bagus untuk kutu air.

4. Cuci kol sebelum dimasukkan ke wadah
Kol yang agak membusuk dicuci terlebih dahulu sampai bersih dari kotoran. Masukkan kol tersebut ke wadah.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Rakyat Aktif Kritik Pemerintah, SBY Bikin Analogi Obat dan Gula

5. Hindarkan dari sinar matahari langsung
Intensitas sinar matahari perlu diperhatikan. Wadah budidaya kutu air mesti dihindarkan dari sinar matahari langsung karena akan mengacaukan proses perkembangan dan pertumbuhan bibit kutu air.

6. Tutup wadah budidaya
Agar lebih aman, tutup wadah budidaya tersebut demi mencegah risiko menjadi sarang nyamuk dan berisi larva nyamuk. Meski di sisi lain, ada keuntungan bahwa larva nyamuk adalah tambahan makanan juga bagi burayak (anakan ikan cupang).

7. Diamkan kol di wadah satu minggu
Selama masa itu, kol akan membusuk dan air akan berubah menjadi hijau kehitaman karena kotoran dari kol. Tapi jika dibiarkan, air akan menjadi jernih kembali karena terjadi proses pengendapan.
Kotoran dari kol akan turun dan air akan bening kembali. Saat itulah ribuan kutu air berenang bisa terlihat jelas.

Baca Juga: Dana APBN Rp90 Miliar Diduga untuk Bayar Influencer, Al Muzzamil Yusuf: Tak Tertutup Kemungkinan Lebih Besar

Sebagai tambahan, untuk kultur kutu air, dapat menggunakan starter/bibit/indukan. Beberapa spesies Daphnia yang umum adalah Daphnia magna, Daphnia pulex, Daphnia longispina, Daphnia galeata, Daphnia pulicaria, dan lain-lain.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah