Ternyata Telinga Juga Bisa Stroke, Begini Gejalanya Menurut Dokter Spesialis THT dan Bedah Leher

9 Maret 2023, 15:41 WIB
Telinga berdenging bisa jadi gejala awal seseorang terkena stroke telinga. /Pixabay/ Robin Higgins/

DESKJABAR - Pernah mengalami telinga berdenging, jangan-jangan itu pertanda Anda mengalami stroke telinga. Karena menurut spesialis THT dan bedah leher dr. Muslim Kasim, M.Sc, Sp. THT-KL, telinga juga bisa menderita stroke.

Stroke telinga atau dikenal juga dengan ear stroke merupakan istilah yang sering dipakai untuk orang awam.

"Karena penyakit ini berhubungan dengan rumah siput di telinga bagian dalam," ujar Muslim Kasim di akun Instagramnya @dr.muslimkasim, Kamis 9 Maret 2023.

Baca Juga: Waspada Flu Burung, Kementerian Kesehatan Menyiapkan 195 Rumah Sakit Rujukan

Gejala Stroke Telinga

Menurut Muslim Kasim, gejala stroke telinga bisa bervariasi, namun yang umum dirasakan penderita ada beberapa.

1. Telinga terasa tertutup atau banyak yang menyebutnya sebagai bindeng.

2. Telinga berdenging yang menetap.

3. Hilang pendengaran secara total.

"Secara medis kondisi ini didiagnosis sebagai sudden sensorineural hearing loss atau SSNHL," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Kata dr. Zaidul Akbar: Air Kelapa Bukan Hanya Menyegarkan, tapi Juga Punya 7 Manfaat Kesehatan Ini

Disebutkannya, gejala SSNHL muncul secara mendadak dan lebih sering terjadi pada satu telinga dalam waktu kurang dari 72 jam, kadang disertai vertigo, dan muntah hebat.

Tuli mendadak atau Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSNHL), tambahnya, merupakan keluhan yang perlu mendapat penanganan cepat dan tepat. Hal ini demi memperbaiki fungsi pendengaran dan kualitas hidup penderita.

Jika kondisi ini terlambat ditangani akan menjadi menetap, sehingga pasien hanya dapat ditangani dengan menggunakan alat bantu dengar, hingga operasi implan koklea (saluran telingan berbentuk siput).

Pengobatan Tuli Mendadak

Penatalaksanaan pada tuli sensorineural mendadak bisa berupa obat minum atau suntik. Namun bisa juga melalui penyuntikan obat langsung ke telinga tengah lewat gendang telinga.

"Tindakan penyuntikan obat lewat gendang telinga umumnya dilakukan bila pasien tidak respon dengan terapi awal. Atau tidak memungkinkan untuk terapi obat karena adanya penyakit penyerta seperti diabetes melitus yang tidak respon dengan obat," katanya.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @dr.muslimkasim

Tags

Terkini

Terpopuler