DESKJABAR – Aktivitas membaca buku merupakan kegiatan yang sangat mudah dilakukan bagi semua kalangan.
Dari mulai anak-anak hingga dewasa bahkan bagi kalangan usia lanjut, membaca buku punya peranan penting dalam setiap kehidupan manusia sebab buku memuat berbagai informasi.
Seperti pepatah yang mengatakan “buku adalah jendela dunia,” maka dengan membaca setiap orang dapat membuka jendela informasi yang terbentang luas untuk mengetahui berbagai hal.
Baik itu ilmu pengetahuan di bidang politik, sains, teknologi, sastra, budaya dan hal lainnya.
Selain itu, membaca buku dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mental dan fisik terutama perkembangan otak.
Dilansir DeskJabar.com dari laman Medical News Today, ada 5 manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas membaca buku yang dilakukan secara rutin.
1. Membaca buku membantu mengurangi stres
Dari semua penyakit yang dialami manusia, stres diyakini memiliki kontribusi sebesar 60%.
Baca Juga: Objek Wisata Alam Kekinian, Instagramable di Gresik, View Taman Bunga Indah, Ada Bukit Kapur Unik
Tingginya tekanan dalam pekerjaan dan cobaan yang dihadapi membuat manusia bisa mengalami stres.
Namun ada beberapa cara untuk mengurangi stres salah satunya dengan membaca buku.
Dalam sebuat studi tahun 2009 yang dilakukan oleh University of Sussex di Inggris, aktivitas membaca buku mampu mengurangi tingkat stres mencapai 68%.
Angka tersebut bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan mendengarkan musik atau sekedar berjalan-jalan.
Baca Juga: 3 Wisata Tasikmalaya, Murah, Keren dan Instagramable, Cocok Dikunjungi Bareng Orang Terkasih
2. Membaca buku dapat mencegah penurunan kognitif
Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring bertambahnya usia manusia, fungsi otak perlahan mengalami penurunan.
Namun menurut beberapa penelitian, dengan membaca buku maka dapat membantu memperlambat dan mencegah penurunan kognitif.
Selain itu, membaca buku mampu mencegah gangguan kognitif yang lebih parah seperti penyakit Alzheimer.
Pada sebuah penelitian dari Rush University Medical Center di Chicago yang diterbitkan dalam jurnal Neurology tahun 2013, menemukan bahwa dengan membaca buku dapat memperlambat demensia.
3. Membaca dapat meningkatkan kecerdasan
Penelitian menunjukkan bahwa dengan membaca dapat meningkatkan kecerdasan seseorang.
Hal ini terkait dengan banyaknya membaca maka perbendaharaan kosakata akan ikut bertambah.
Semakin kuat kemampuan membaca seseorang, maka semakin besar kemungkinan bisa menjadi cerdas.
Dalam sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal perkembangan anak menemukan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan membaca lebih baik pada usia 7 tahun mendapat skor lebih tinggi pada tes IQ dibanding anak yang memiliki kemampuan membaca yang lebih lemah.
4. Membaca buku mampu membantu meningkatkan kualitas tidur
Saat ini penggunaan ponsel smartphone menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan.
Baca Juga: COVID HARI INI, Jabar Targetkan 40 Juta Vaksinasi Pakai IndoVac, Ini Ciri Ciri Covid XBB
Dengan berbagai fitur canggih yang ditawarkan smartphone, membuat kehidupan manusia tidak bisa lepas dari genggaman ponsel.
Menurut sebuah penelitian, menggunakan smartphone sebelum tidur dapat menjadi malapetaka bagi kualitas tidur seseorang.
Hal ini dikemukakan dalam jurnal yang diterbitkan Social Science & Medicine tahun 2016 bahwa mereka yang menggunakan smartphone sebelum tidur memiliki durasi tidur yang lebih pendek dan kualitas tidur yang lebih buruk.
Hal tersebut bisa terjadi karena cahaya yang dipaparkan smartphone dapat mengurangi produksi melatonin di otak.
Melatonin pada otak merupakan hormon yang memberi tahu kapan seseorang harus tidur.
Akan lebih baik untuk kualitas tidur yang lebih sehat untuk mengganti kebiasaan memegang smartphone dengan membaca buku.
Dengan membaca buku sebelum tidur, akan terhindar dari paparan sinar layar smartphone yang berpotensi merusak kualitas tidur anda.
5. Membaca buku dapat meningkatkan keterampilan sosial
Suatu penelitian menunjukkan bahwa membaca mampu meningkatkan keterampilan sosial seseorang.
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Aman Dikonsumsi, dari 102 Temuan Sirup Obat di Rumah Pasien Gagal Ginjal Akut Atipikal
Dalam sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan jurnal Science menemukan bahwa individu yang membaca fiksi memiliki kemampuan untuk memiliki teori pikiran yaitu kemampuan untuk memahami bahwa keyakinan, keinginan, dan pemikiran orang berbeda dengan keyakinan mereka.
Lebih lanjut dalam sebuah penelitian yang dilaporkan MNT pada awal tahun 2016 menemukan bahwa seseorang yang membaca buku fiksi mendapatkan skor yang tinggi pada tes empati daripada seseorang yang membaca buku nonfiksi.***