133 Balita Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Jokowi Instruksikan Pengawasan Industri Obat Diperketat

22 Oktober 2022, 19:58 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Instruksikan pengawasan industri obat diperketat, menyusul melonjaknya kasus gagal ginjal akut pada balita/Instagram@jokowi /

DESKJABAR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) Instruksikan pengawsan terhadap industri obat diperketat, menyusul adanya kasus gagal ginjal aku yang mengakibatkan 133 anak meninggal di Indonesia.

Meningkatnya kasus gagal ginjal akut pada Agustus 2022 hingga Oktober 2022 mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk presiden, terkait hal itu Presiden Jokowi Instruksikan agar pengawasan terhadap industri obat diperketat.

Sebanyak 133 anak balita meninggal dunia, menderita sakit gagal ginjal akut, penyebabnya diduga dari obat  sirup yang dikonsumsi pasien, melihat hal itu Presiden Instruksikan kepada pihak terkait untuk mmperketat pengawasan industri obat.

Baca Juga: Aura Kasih dan Nafa Urbach, Kira-kira Begini Tampilan Masih Zaman SMA, Sudah Cantik dan Hot ?

“Yang paling penting pengawasan terhadap industry obat harus diperketat lagi. Tugasnya semuanya,” ujar Jokowi di JIEXPO Jakarta pusat Jumat, 21 Oktober 2022 dilansir DeskJabar.com dari PMJNews.

Selanjutnya Presiden Jokowi mengatakan, penjelasan mengenai kasus gagal ginjal akut yang banyak dialami anak-anak sudah disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat juma pers Jumat, 20 Oktober 2022 di Jakarta, korban (balita)  meninggal dunia akibat penyakit Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acut Kidney Injury (AKI) bertambah 34 orang.

Baca Juga: Pertanian, Golden Melon di Pekarangan, Manfaat Kesehatan Mencegah Stoke, dan Cara Budidaya 

Balita yang meninggal dunia akibat penyakit misterius bertambah 34 orang, hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat jumpa awak media di Jakarta.

Dua hari sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data sebanyak 206 anak di 20 provinsi di Indonesia dilaporkan mengalami gagal ginjal akut, 99 diantaranya meninggal dunia.

Hanya selang dua hari Kemenkes merilis data kembali terkait kasus itu, lonjakan jumlahnya bertambah yakni 241 kasus, korban meninggal dunia bertambah 34 anak, hingga total korban meninggal 133 anak atau sekitar 55 persen dari jumlah kasus.

 Baca Juga: Mengapa Hantu Sering Pakaian Putih ? Ini Sejarah Mengapa Demikian, Kisah Horor

“Atinya kematian atau case fatality rate tinggi sebanyak 55 persen,” ujar Budi Gunadi Sadikin

Kemdian Budi mengatakan, Jumlah 241 kasus, korban meninggal dunia 133 anak, mayoritas usia 1-5 tahun dan sudah menyebar di 22 provinsi.

Hasil penelusuran terungkap bahwa cemaran etilen glikol dan dietilen glikol di obat sirup pada kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan di RSCM.

 Baca Juga: Di Pontianak, Ada Cerita Setan Kuntilanak Tewas Ditembak Meriam, Kisah Horor 'Bumbu' Sejarah

Setelah dianalisis tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM positif memilki cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Zat atau senyawa berbahaya yang ditemukan orgganisasi kesehatan dunia (WHO) berisiko pada ginjal, seperti kasus yang terjadi di Gambia.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler