Mendaki ke Puncak Rinjani 3726 Mdpl Lombok Bagian 2,Tanjakan Penyesalan Membuat Banyak Pendaki 'Aral'

20 September 2022, 06:54 WIB
Senja berlabuh di jalur pendakian menuju Pos Plawangan Rinjani /Dicky Harisman/ DeskJabar/

 

DESKJABAR – Perjalanan dari Pos 1 – Pos 2, Dari Pos 1 ke Pos trek makin menanjak dan jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dari Basecamp ke Pos 1.

Ada beberapa area dengan beberapa pepohonan melindungi pendaki meski tidak terlalu banyak. Lumayan lah bisa menghemat energi dari sengatan matahari.

Sudah terbayang kita akan mendaki di area terbuka dengan matahari yang menyengat terlebih nanti pas matahari sedan ada di ubun-ubun kepala. Sedaaap.

Di Pos 2 terdapat Shelter dan Kamar Mandi yang dibuat pengelola, sayang lokasinya dibawah langsung matahari alias tidak ada pepohonan.

Baca Juga: Penting untuk Guru Honorer: 4 Golongan Ini Jadi Prioritas Rekrutmen PPPK 2022 dan Bisa Jadi ASN

Pendakian ke gunung Rinjani ini sudah enak, di sana disediakan jasa porter yang sangat cekatan.

Porter ini selain membawakan barang logistik kita, juga sangat pandai memasak.

Para porter di Rinjani sudah dibekali dengan pengetahuan masak yang mumpuni, cara melayani pendaki dan beberapa ada yang fasih berbahasa Asing. Karena Rinjani termasuk gunung dengan tujuan wisata domestik dan mancanegara.

Pos 2 – Pos Plawangan

Jalan yang akan dilalui dari Pos 2 menuju Pos Plawangan (tempat summit atack nya Rinjani) sangat berliku dan gila-gilaan. Jalanan sudah mulai masuk jalur tanah padat bercampur batu.

Baca Juga: Jadwal RCTI Selasa 20 September dan Link Live Streaming Preman Pensiun E24, Kang Mus vs Bang Edi Siapa Menang?

Ada beberapa pohon pinus yang mencoba bergaining dengan peluh keringat kita yang digarang panas habis-habisan.

Lumayan lah kehadiran pohon pinus ini sedikit jadi penawar kita yang kepanasan. Tidak tanggung-tanggung ada tujuh bukit yang harus kita jajal satu persatu dan yang paling parah adalah “Tanjakan Penyesalan” menjelang sampai ke Pos Plawangan.

Sebelum menuju tujuh bukit yang di musim kemarau berdebu ini kita akan bertemu dengan Sungai dan Shelter tempat beristirahat.

Mungkin hanya di Gunung Rinjani ada papan bertuliskan Pos 3 Setengah, biasanya kan Pos 3 atau langsung ke Pos 4. Ada-ada saja.

Baca Juga: Bencana Berlawanan di Waktu Bersamaan dan Lokasi Berdekatan Bukti Fase Musim Tradisional Sudah Bergeser

Di Sungai ini banyak kera abu yang sering menghampiri pendaki. Untuk melepaskan diri dari pengintaian mereka pasang strategi agar tak diganggu lagi, caranya lempar beberapa makanan di tempat yang jauh agar mereka segera pergi.

Benar seperti namanya, tanjakan penyesalan ini memang bikin pendaki berucap. “Nyesel kesini!” pendaki lain mengartikan lain, “Nyesel gak kesini dari dulu, Kalau tahu indah kayak begini”.

Melewati tanjakan penyesalan, pendaki benar-benar dibuat terengah-engah dengan beban ransel dan napas yang memburu di hadang tanjakan yang gila-gilaan tanpa jeda.

Tanpa memberikan kesempatan dengan menghadirkan jalanan landai, tanjakan ini makin ke atas makin menggila. Benar-benar gila.

Tanjakan dengan kemiringan 70 derajat ini terus menyambut pendaki hingga tiba di Pos Plawangan saat hari mulai gelap. Sekira pukul 18.00 WITA.

Di Pos Plawangan pendaki biasanya membuat tenda untuk persiapan summit atack keesokan hari.

Angin di Pos Plawangan berhembus sangat ramah, namun pada bulan-bulan tertentu akan menjadi buas dan siap meradang untuk menghancurkan mimpi para pendaki sampai ke Puncak.

Setelah beristirahat selama semalam, pendakian dari Pos Plawangan dilanjutkan pada subuh sekitar jam 04.00 WITA.

Untuk memudahkan perjalanan yang akan lebih gila lagi bawa saja Daypack ke puncak. Isinya makanan, minuman dan raincoat untuk jaga-jaga bila hujan turun.

Jalur pendakian ke puncak sangat tidak bersahabat sekali.

Tanpa basa-basi langsung nanjak. Terus dan terus. Jalur pendakian sudah mulai bertemu dengan jalanan berpasir dengan kiri kanan jalan terhampar pohon Cantigi Gunung dan Pohon Edleweiss.

Perlu waktu sekitar 11 jam dari Pos Plawangan menuju puncak Rinjani. Kenapa sangat lama.karena setelah sampai di awal puncak (pendaki bisa melihat wujud segara anak yang sangat menakjubkan) hingga ke puncak, trek gila membentang siap mematahkan mental para pendaki. ***(Bersambung).

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler