Wisata Gunung Kawi Terbaru, Pesona Eksotis Beraura Mistis, Instagramable, Merubah Sejarah Kelam

16 Juni 2022, 13:29 WIB
Ilustrasi wisata gunung kawi, Wisata Gunung Kawi terbaru/Instagram gunungkawistory /

DESKJABAR - Inilah tempat wisata Gunung Kawi terbaru, pesona eksotis yang beraura mistis, instagramable dengan merubah sejarah kelam dan terkenal sampai mancanegara, ayo kunjungi

Gunung Kawi adalah sebuah gunung berapi yang banyak mengandung misteri dan sudah lama tidak aktif, berada sebelah barat daya di Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar Jawa Timur, Indonesia

Gunung Kawi punya pemandangan alam yang eksotis, cocok buat Instagramable. Namun, mempunyai sejarah kelam dimana di situ juga ada kawasan yang dianggap sakral dan dipercaya oleh sebagian masyarakat bisa membawa keberuntungan.

Cerita Gunung Kawi sebagai tempat pesugihan sudah terkenal sejak zaman dulu, Pesugihan adalah ritual yang dipercaya bisa mendatangkan kekayaan secara instan.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata KOLAM RENANG BANDUNG RECOMMENDED, INSTAGRAMABLE, Lengkap Informasi Jam Tutup dan Harga Tiket

Hal itu bisa terjadi dengan syarat tumbal yang harus dipenuhi setiap tahunnya.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, Gunung Kawi tentu tidak asing di telinga dengan berbagai sejarah kelam.

Seiring berjalannya waktu sekarang Gunung Kawi terbaru, berubah menjadi tempat wisata yang eksotis, istimewa dan cocok instagramable

Dengan fasilitas lengkap untuk para wisatawan berlibur ke Gunung Kawi, termasuk bagi wisatawan yang mau berkemah, bahkan sampai tembus mancanegara.

Sebagai daerah atau desa wisata mistis, Gunung Kawi memiliki panorama pegunungan yang eksotis, istimewa dan cocok buat Instagramable dan tercatat sebagai salah satu desa paling menarik di bagian Barat Daya Kabupaten Malang dan terkenal sampai mancanegara, ayo kunjungi.

Baca Juga: Cianjur, Wisata Curug Cigugur di Cikadu, Air Terjun Indah di Tepi Jalan, Gratis Lagi

Dikutip dari buku karangan R. Soelardi Soerjowidagdo berjudul "Tata Cara Ziarah dan Riwayat Makam Gunung Kawi".

Dalam bukunya ditulis, bukan hanya orang Jawa saja yang kesini, wisatawan asal luar Indonesia seperti Tiongkok, Singapura, India, Timur Tengah, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, setidaknya, negara tersebut pernah tercatat dalam buku tamu.

Entah apa yang dilakukan wisatawan mancanegara di Gunung Kawi, yang jelas area sekitar Makam Gunung Kawi memang representatif dan nyaman untuk wisata mistis atau piknik.

Hawa sekitar yang sejuk dan pemandangan eksotis, udara bersih dan cocok buat Instagramable dengan penginapan kelas melati hingga hotel representatif pun ada.

Belum lagi warung makan, restoran, dan fasilitas memadai lainnya. Semua yang dibutuhkan wisatawan ada di sini.

Baca Juga: 10 Wisata Kuliner di Bandung, Paling Hits, Murah Banget dan Pas Buat Nongkrong, Nomor 8 Aesthetic Banget

Kebanyakan orang tahu bahwa desa ini memiliki tempat khusus dimana makam kakek Iman Soedjono,

Ia merupakan salah satu dari tujuh puluh bangsawan yang mengadakan perlawanan terhadap pendudukan Belanda yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro pada tahun 1825 - 1830.

Di sebelah makam kakek Iman Soedjono berbohong makam kakek Djoego atau Kiai Zakaria II, seorang tokoh lokal yang pertama kali mempelopori teknologi baru bertani saat itu.

Biasanya pengunjung yang datang berkunjung ke tempat ini percaya bahwa ziarah akan membawa keberuntungan bagi karya mereka, kehidupan masa depan, seperti: berdagang, melakukan pertanian kesehatan dan lain-lain.

Waktu yang disarankan untuk mengunjungi makam suci biasanya pada hari Kamis malam atau "Jum'at Legi" (Kalender Jawa).

Baca Juga: GRATIS Elite Pass Force, Dll, KLAIM Kode Redeem FF 16 Juni 2022, Permanen, Terbaru, 1 Menit yang Lalu, GARENA

Makam itu sendiri sudah lama dilengkapi dengan fasilitas yang memadai baik untuk ziarah maupun wisata mistis.

Walaupun memang banyak didatangi pendatang karena mitos-mitos yang ada di gunung tersebut, banyak juga wisatawan yang berkunjung benar-benar murni karena mereka ingin menikmati pemandangan alam eksotis yang ada di sana.

Hijaunya tumbuhan dan pepohonan yang tumbuh di sekitar area Gunung Kawi membuat hawa atau suasana disana terasa sejuk dan tidak seperti hawa perkotaan yang penuh dengan polusi di mana.

Datang ke obyek wisata Gunung Kawi bisa membuat anda merasa lebih segar kembali dan bisa pulang dengan energi yang baru untuk menghadapi kesibukan sehari-hari.

Bagi anda yang suka berkemah, anda juga bisa mendirikan tenda lalu mengadakan acara api unggun.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Cantik dan Instagramable di Lembang Bandung, Nomor 5 Cocok untuk yang Hobi Foto Nih

Waktu jaman dulu Bila kita mendengar Gunung Kawi hal apa yang terlintas pikiran kalian? Pasti tentang tempat pesugihan dan ritual-ritual yang sering diadakan.

Banyak yang melakukannya untuk mencari kekayaan yang tak terhingga dan berlangsung selamanya.

Waktu sebelum sekarang diubah jadi tempat wisata, orang mengetahui bahwa gunung Kawi tempat pesugihan yang terkenal.

Berikut fakta-fakta mistis yang ada di Gunung kawi sebelum di rubah jadi tempat wisata.

1. Pohon Dewandaru Gunung Kawi

Pohon Dawandaru itu terletak di area pemakaman, pohon dawandaru (pohon keberuntungan) ini disebut juga sebagai shian-to atau pohon dewa oleh orang Tionghua.

Baca Juga: 8 Wisata Kuliner Yogyakarta Paling Hits, Instagramable, dengan Pemandangan yang Epic

Para peziarah sering menunggu dahan, buah ataupun daunnya yang jatuh. Katanya bila disimpan, dapat menambah kekayaan untuk orang tersebut.

Namun seperti namanya, dibutuhkan kesabaran hingga berbulan-bulan untuk menunggu beberapa bagian dari pohon itu jatuh.

2. Ritual pada Jumat Legi dan 12 Suro

Di Gunung Kawi cukup banyak sekali aktifitas ritual yang terjadi saat Jumat Legi,menjadi terkenal karena pada hari itu terkenal sebagai hari pemakaman dari Eyang Jugo (Kyai Zakaria II).

Sedangkan tanggal 12 bulan Suro adalah hari peringatan wafatnya Eyang Sujo (Raden Mas Iman Sudjono).

Menurut kabar cerita yang beredar ketika sedang melakukan ritual dalam bangunan makam, kita tidak boleh memiliki pikiran yang negatif serta sebelum memulai ritual hendaknya membersihkan badan dengan mandi keramas terlebih dahulu.

Baca Juga: Wisata Belanja di Kota Bogor, Dapatkan Produk Berkualitas Murah, Penasaran? Baca Terus Artikel ini!

3. Guci Kuno

Guci Kuno terdapat dua buah guci kuno yang merupakan peninggalan dari Eyang Jugo.

Pada zaman dulu, guci-guci ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan air suci untuk pengobatan.

Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama “Janjam”. Kini guci kuno ini posisinya diletakkan sebelah kiri pesarean. Menurut kepercayaan bahwa dengan meminum air dari guci ini akan membuat menjadi awet muda.

4. Tempat Petilasan Prabu Kameswara

Tempat Petilasan Prabu Sri Kameswara Bangunannya ini terletak pada ketinggian 700 meter dan sekitar setengah jam perjalanan kaki dari makam Eyang Sujo dan Eyang Jugo.

Baca Juga: 5 Tempat Batagor Bandung, No 1 dan 2 The Legend

Tempat ini berbentuk keraton yang pernah menjadi tempat pertapaan milik Prabu Kameswara yang merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Kediri yang beragama Hindu.

Dahulu kala setelah sang prabu selesai bertapa, beliau berhasil menyelesaikan kekacauan politik kerajaannya. Sekarang ini petilasan tersebut telah beralih fungsi sebagai tempat pemujaan dan praktik pesugihan.

5. Persembahan Tumbal di Gunung Kawi

Biasanya setelah melewati satu tahun, pemilik pesugihan mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi dalam kehidupannya secara cepat.

Ketika waktu itu terjadi, ia mulai harus menyerahkan tumbal yang berupa seorang manusia yang memiliki hubungan darah dengannya untuk dijadikan sebagai salah satu pesuruh kerajaan gaib di Gunung Kawi.

Baca Juga: Nikita Mirzani Akhirnya Datang ke Polresta Serang Kota, Pemanggilan Terkait Laporan Dito Mahendra

Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi tumbal tersebut biasanya mati tanpa diduga-duga secara tiba-tiba. Selain itu, setiap kali diberikannya tumbal, kekayaan pemilik tumbal biasanya akan meningkat secara drastis.

6. Rumah Padepokan Eyang Sujo

Padepokan Eyang Sujo ini pertama kali didirikan di Blitar, Jawa Timur, rumah padepokan ini dikabarkan memiliki hubungan langsung dengan pesugihan di Gunung Kawi.

Rumah padepokan ini telah diberikan kepada pengikut terdekat Eyang Sujo yang bernama Ki Maridun.

Dalam Padepokan Eyang Sujo ini terdapat beberapa peninggalan yang dikeramatkan milik Eyang Sujo antara lain adalah bantal dan guling yang berbahan batang pohon kelapa, serta tombak pusaka semasa perang Diponegoro.***

Catatan : artikel ini antara lain bersumber dari buku karangan Soelardi Soerjowidagdo terkait Gunung Kawi.

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berau Gemilang

Tags

Terkini

Terpopuler