WASPADA virus Omicron BA-4 dan BA-5 ke Indonesia, Penularan dan Gejalanya, tetap Protokol Kesehatan

15 Juni 2022, 06:21 WIB
Ilustrasi Omicron sub Varian Baru BA 4 Dan BA 5. /Freepik/



DESKJABAR - Berdasarkan hasil pantauan Dinas kesehatan Virus Omicron sub Varian BA 4 Dan BA5 sudah tedeteksi masuk di Indonesia.

Namun tingkat kesakitan dari orang yang tedeteksi terpapar virus omicron BA 4 Dan BA 5 sangat rendah, bahan ada yang tidak bergejala.

Tapi bagi orang yang belum melakukan vaksinasi booster atau belum divaksin sama sekali mungkin hasilnya akan lain jika terserang virus Omicron sub Varian baru ini.

Baca Juga: OMICRON XE, APA ITU? WHO : XE Memiliki Keunggulan dalam Tingkat Pertumbuhannya

Terdeteksi terakhir di acara international di Bali, 4 orang ,Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali menyatakan empat pasien Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 merupakan panitia dan peserta Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Tiga orang WNA dan 1 WNI. tapi setelah mendapat penanganan mereka sudah kembali ke negaranya masing masing dan yang WNI sudah kembali ke Jakarta.

Kondisi klinis tiga orang itu antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin Booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19.

4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. 4 kasus itu terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.

Sisanya 3 orang kasus positif BA.5. Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan mengenai kronologi masuknya virus Corona sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 ke Indonesia usai mengikuti rapat terbatas terkait PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/6/2022) kemarin.

Budi mencatat hingga Senin ini memang terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Bali.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terbaru Rabu Hari Ini dan Kamis Besok, 15-16 Juni 2022

Namun menurut Budi, tren penularan Covid-19 masih terkendali. Hal itu karena indikator penularan Covid-19 di Indonesia masih di bawah dan belum melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Juga dari beberapa banyak kasus tren virus BA 4 dan BA 5 penularannya lewat hidung, jadi pemakaian masker di tempat kerumunan untuk mencegah penularan masih efektif,ujarnya.

"WHO kasih standar ya. Untuk kasus konfirmasi level 1 itu adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk, kondisi Indonesia masih di (level) satu, jadi meskipun ada kenaikan kondisinya masih di level satu," ujar Budi.

Untuk tingkat transmisi dari productivity rate, Indonesia berada di level 1,36 persen atau jauh di bawah standar WHO yang sebesar 5 persen.

Presiden Joko Widodo meminta kepada jajarannya agar vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) dapat lebih mudah dijangkau masyarakat guna mencegah kenaikan kasus, terutama setelah munculnya varian Omicron BA.4 dan BA.5

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Budi mencatat hingga Senin ini memang terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Bali.

Namun menurut Budi, tren penularan Covid-19 masih terkendali. Hal itu karena indikator penularan Covid-19 di Indonesia masih di bawah dan belum melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, 14 Juni 2022, Main Bomb Squad 5V5 Gratis Incu Voucher, Rose Masked Zasil Dll

Untuk tingkat transmisi dari productivity rate, Indonesia berada di level 1,36 persen atau jauh di bawah standar WHO yang sebesar 5 persen.

Bapak Presiden juga memberi arahan agar vaksinasi ketiga atau booster ini lebih mudah diterima.

Setiap acara-acara besar hendaknya diwajibkan menggunakan booster, sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara besar itu relatif aman, ujarnya.

Menurut Budi, dengan mendapat vaksin booster, maka daya tahan dari imunitas masyarakat dapat bertambah sekitar enam bulan ke depan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler