4 Alasan Makanan Gorengan Tidak Baik Untuk Kesehatan, Salah Satunya Pemicu Naiknya Kolesterol

7 Juni 2022, 14:19 WIB
Makanan gorengan /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Makanan gorengan merupakan salah satu makanan yang menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia.

Berbagai jenis makanan gorengan dapat ditemui di berbagai sudut jalanan kota besar maupun daerah.

Sehingga makanan gorengan menjadi ciri khas kuliner di Indonesia.

Makanan gorengan tentunya dimasak dengan metode menggoreng.

Baca Juga: Durhaka Kepada Orang Tua? Adalah Salah Satu Dosa Paling Besar Diantara Dosa Besar, Ini Kata Buya Yahya

Adapun menggoreng merupakan metode memasak yang umum digunakan di seluruh dunia.

Ragam jenis makanan gorengan dengan tekstur yang renyah dan gurih tentunya menjadi hidangan lezat yang banyak dicari.

Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, ternyata makanan gorengan memiliki efek yang tidak baik untuk kesehatan.

Dilansir dari Healthline, berikut 4 alasan mengapa makanan gorengan tidak baik untuk kesehatan dan harus dibatasi dalam mengkonsumsinya.

Baca Juga: Ingin Segera Bebas Dari Terlilit Hutang Tahun 2022, Inilah Amalan DOA PELUNAS HUTANG Diajarkan Rasulullah

  1. Makanan gorengan tinggi kalori

Makanan yang digoreng, mengandung banyak kalori, pada umumnya makanan yang digoreng dilapisi dengan adonan tepung.

Ketika makanan digoreng, air yang terkandung pada makanan akan menghilang dan tidak mampu menyerap lemak yang kemudian dapat menambah kandungan kalori.

Sebagai contoh, satu kentang panggang kecil (100 gram) didalamnya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak.

Baca Juga: Kisah Ratu Jin Ular Siti Qolbuniyah di Pesantren Keresek Garut yang Menggemparkan, Minta Dinikahi Ajengan

Sedangkan pada jumlah yang sama, kentang yang digoreng ternyata mengandung kalori dan lemak yang tinggi dengan takaran 319 kalori, dan 17 gram lemak.

  1. Tinggi kandungan lemak trans

Makanan yang digoreng memiliki kandungan lemak trans yang tinggi.

Adapun lemak trans merupakan lemak tak jenuh yang mengalami proses hidrogenasi.

Proses hidrogenasi sering digunakan bagi para produsen makanan untuk menghidrogenasi lemak dengan menggunakan tekanan tinggi dan gas hidrogen agar dapat meningkatkan daya awet makanan.

Baca Juga: Anggra Putri Tania Mengetahui Para Pelaku Kasus Subang? Ini Penjelasan Paranormal Itu tentang Malam Kejadian

Hidrogenasi juga dapat terjadi ketika minyak dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi selama memasak.

Adapun proses hidrogenasi tersebut merbah struktur kimia pada lemak yang sulit untuk dipecah oleh tubuh.

Faktanya, banyak produsen atau penjual makanan kembali menggunakan minyak yang sudah dipakai untuk memasak.

Hal ini berpotensi menambah kandungan lemak trans.

Baca Juga: UNGKAP KASUS SUBANG : Yosef 'Percaya Banget' ke Polisi 100.000 %, Begini Katanya...

Lemak trans dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit seperti jantung, diabetes, kanker, dan obesitas.

  1. Meningkatkan berbagai risiko penyakit, termasuk naiknya kolesterol jahat

Makanan gorengan jika dikonsumsi berlebihan akan berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.

Diantaranya risiko penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas

Baca Juga: Rezeki Melimpah Jika Kau Syukuri Nikmat-Nya, Tapi Siksa-Nya Pedih jika Lalai Bersyukur

Makanan gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serta kolesterol baik (HDL) berkurang sehingga berisiko terkena penyakit jantung.

Pembuluh darah yang tersumbat kolesterol jahat akan mengganggu sistem aliran darah sehingga berpotensi terkena serangan jantung.

Selain itu, orang yang makan gorengan 4-6 porsi per minggu, berpotensi terkena diabetes tipe 2.

Sedangkan kebanyakan kalori dari makanan gorengan berpotensi terkena obesitas.

Baca Juga: 8 Strategi Setan Bikin Kita Banyak Dosa, Kenali dan Lawan, Terutama yang Keenam Sangat Berbahaya

  1. Mengandung zat Akrilamida yang berbahaya

Zat Akrilamida merupakan senyawa kimia yang beracun dan dapat terbentuk pada makanan yang digoreng selama memasak dalam suhu yang tinggi, baik menggoreng atau memanggang.

Makanan bertepung yang digoreng serta makanan yang dipanggang biasanya memiliki zat Akrilamida yang tinggi.

Sehingga bisa memicu penyakit kanker seperti kanker ginjal, endometrium dan ovarium.

Pada dasarnya makanan gorengan boleh dikonsumsi, namun jika dikonsumsi secara berlebihan ditambah pola hidup tidak sehat tentunya akan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler