Ohh, Ternyata Begini Cara Meninggal Bima dan Ayu KKN di Desa Penari, Mirip Adegan Tokoh Inisial W

2 Juni 2022, 17:41 WIB
Ohh, ternyata cara meninggal Bima dan Ayu film KKN di Desa Penari yang asli itu seperti adegan tokoh inisial W. /tangkapan layar Instagram @kknmovie/

DESKJABAR – Terungkap cara meninggal Bima dan Ayu dalam film KKN di Desa Penari yang sebenarnya itu digambarkan dalam adegan yang dialami tokoh berinisial “W”.

Kematian tragis Bima dan Ayu dalam kisah nyata KKN di Desa Penari menarik perhatian banyak orang.

Sebab, kisah kedua mahasiswa di kisah KKN di Desa Penari ini dikaitkan dengan campur tangan makhkluk gaib yang dikenal sebagai Badarawuhi.

Namun fakta baru terungkap, kematian Bima dan Ayu KKN di Desa Penari sebenarnya diceritakan dalam film, sebagai adegan yang dialami tokoh berinisial W.

Bisa tebak siapa mereka?

Ya, betul....Wahyu dan Widya. Dalam film KKN di Desa Penari besutan sutradara kawakan Awi Suryadi, ada adegan kedua tokoh ini yang bikin merinding.

Untuk yang sudah nonton di bioskop, mungkin masih ingat ketika motor yang dinaiki keduanya mogok di dalam hutan, nah...itulah cikal bakal kematian dua mahasiswa KKN yang sebenarnya.

Dalam kisah nyata KKN di Desa Penari yang ditulis Simpleman, tokoh Widya dan Wahyu ini turun ke kota untuk membeli barang kebutuhan mereka dan teman-temannnya.

Baca Juga: Lirik dan Arti Lengkap lagu DHAT yang Dinyanyikan oleh Kinanti dalam OST KKN di Desa Penari

Mulai dari bahan makanan, sabun, shampoo dan sebagainya yang merupakan titipan dari teman-temannya.

Saat akan pulang mereka mampir beli cilok, tukang jajanan tersebut bertanya apakah mereka orang daerah tersebut, karena wajah keduanya seperti wajah orang dari luar daerah.

Lalu mereka menjawab kalau mereka bukanlah orang asli sana, dan sementara tinggal di Desa Penari yang berada di dalam hutan.

Lalu tukang cilok itu mengatakan kalau sudah mulai gelap, sebaiknya jangan maksa naik ke atas melewati hutan tersebut.

Kalau bisa mereka bermalam dulu di kota, besok pagi baru berangkat menuju desa tempat KKN mereka itu.

Namun karena Widya tidak mau menginap, mereka pun bergegas pulang sebelum matahari benar-benar tenggelam.

Di perjalanan, tokoh Wahyu di film KKN di Desa Penari ini memang terkenal sompral dan tidak bisa menjaga ucapannya.

Saat di dalam hutan, ia bercanda dengan Widya dan mengatakan bagaimana kalau motor yang mereka tumpangi itu tiba-tiba mogok di tengah hutan yang gelap.

Dan ternyata benar saja, ,motor tersebut tiba-tiba mati dan mereka ditolong oleh kakek tua dan beberapa orang yang ternyata adalah bangsa lelembut hutan tersebut.

Diceritakan dalam film KKN di Desa Penari, mereka diajak ke sebuah hajatan dimana ada penari.

Wahyu makan dan pulang membawa makanan dari hajatan tersebut sebagai oleh-oleh untuk teman-temannya di Desa Penari.

Alangkah kagetnya mereka ketika makanan dibuka, ternyata isinya kepala monyet penuh darah.

Nah, adegan Wahyu dan Widya di film KKN di Desa Penari ini, belakangan diketahui sebagai kronologi kematian dua mahasiswa yang sebenarnya.

Jika di film KKN di Desa Penari Bima dan Ayu yang meninggal dengan segala skenario ciptaan Simpleman.

Tapi di dunia nyata yang meninggal itu Widya dan Wahyu, seperti yang diceritakan penjaga dan pengelola Wisata Rowo Bayu, Banyuwangi, Pak Sudirman.

Baca Juga: Merinding! Ternyata Beginilah 5 Makna Dibalik Lirik Alunan Sinden Lagu DHAT dalam OST Film KKN di Desa Penari

Kisah nyata KKN di Desa Penari yang sebenarnya terungkap ketika Menteri BUMN Erick Thohir mewawancara Pak Sudirman dan dishare di Instagram @erickthohir.

Berikut adalah fakta dari Pak Sudirman yang menegaskan lokasi KKN di Desa Penari yang asli ada di situs tersebut:

1. KKN terjadi di tahun 2008.

Sedikit berbeda dengan Simpleman yang menulis kisah itu terjadi pada tahun 2009, Pak Sudirman mengeluarkan data bahwa peristiwa sebenarnya terjadi tahun 2008.

2. Jumlah 6 mahasiswa

Fakta yang dibeberkan Pak Sudirman ini ternyata sama dengan yang ditulis Simpleman yakni ada 6 orang mahasiswa peserta.

Kalau dalam film KKN di Desa Penari mereka adalah Nur, Bima, Ayu, Widya, Wahyu, dan Anton.

3. Yang meninggal merupakan sepasang kekasih

Menurut fakta yang dibeberkan oleh Pak Sudirman, dua orang yang meninggal adalah sepasang kekasih.

Kalau cerita Simpleman yang meninggal adalah Bima dan Ayu yang terlibat cinta segitiga bersama Widya.

4. Meninggal setelah sepasang mahasiswa ini dijamu makanan oleh bangsa lelembut.

Baca Juga: INILAH KEBIASAAN ANEH BADARAWUHI, Dalam KKN Desa Penari Menurut Tim Kisah Tanah Jawa!

Nah ini yang sedikit unik jika membandingkan fakta Pak Sudirman dengan kisah Simpleman.

Menurut Pak Sudirman, dua mahasiswa itu meninggal setelah bertemu orang di lokasi bagian atas Rowo Bayu kemudian diundang ke rumahnya.

Di sana, dua mahasiswa ini disajikan makanan dan minuman oleh orang tersebut kemudian dibungkuskan untuk teman-temannya.

Orang tak dikenal itu menyebut nama desanya adalah Desa Penari.

Kedua mahasiswa ini pun kembali ke teman-temannya di Rowo Bayu dan menceritakan kejadian tersebut.

Semua tak ada yang percaya dengan cerita mereka berdua, kemudian dikeluarkanlah bungkusan makanan tadi yang ternyata isinya kepala monyet penuh darah.

Tak lama dari kejadian itu, yang laki-laki meninggal beberapa hari kemudian, yang perempuan menyusul 1 bulan kemudian.

Jika dalam cerita Simpleman, yang mengalami kejadian itu bukanlah Bima dan Ayu, melainkan Wahyu dan Widya.

Jadi, kronologi dalam cerita sebenarnya yang diungkapkan Pak Sudirman adalah kejadian yang dialami oleh Widya dan Wahyu dalam KKN di Desa Penari yang ditulis Simpleman.

Berarti strategi yang digunakan Simpleman untuk menyamarkan kejadian KKN di Desa Penari adalah dengan membuat skenario buatan untuk menutupi kronologi yang sebenarnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @erickthohir

Tags

Terkini

Terpopuler