DESKJABAR - Ibu dari mendiang aktris TV Thailand Tangmo Nida dan pengacaranya pergi ke divisi investigasi Biro Kepolisian Provinsi Wilayah Pertama pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Mereka menuntut otopsi kedua terhadap jenazah Tangmo Nida, yang akan dilakukan oleh Institut Pusat Kementerian Kehakiman Ilmu Forensik.
Dilansir dari thaipbsworld, pengacara, Kritsana Sriboonpimsuey, mengatakan kepada media bahwa ibu Tangmo Nida, Panida Sirayuthyothin, menginginkan otopsi kedua, meski tidak yakin polisi akan setuju.
tangmoBaca Juga: Penampakan TANGMO NIDA Di Rumahnya VIRAL, Ada Kucing Hitam Kesayangan, Benarkah?
Oleh karena itu dia mendesak media membantu mendukung keinginannya untuk melakukan otopsi kedua terhadap jenazah Tangmo Nida.
Otopsi pertama dilakukan oleh Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polri.
Kritsana juga mengatakan bahwa pengacara lain akan mengunjungi Institut Pusat Ilmu Forensik pada hari Senin nanti untuk meminta mereka melakukan otopsi.
Hal itu berdasarkan keinginan dari ibu Tangmo Nida.
Kritsana mengatakan bahwa dia dijadwalkan untuk tampil di acara bincang-bincang TV populer, Hone Krasae, pada Senin mendatang.
Pada acara tersebut juga akan menghadirkan Menteri Kehakiman Somsak Thepsuthin untuk membicarakan kasus Tangmo Nida.
Dia menambahkan, setelah acara TV itu, dia akan menyerahkan surat dari ibu Tangmo Nida kepada menteri kehakiman untuk meminta otopsi kedua.
Pengacara mengatakan Panida curiga dengan luka yang ditemukan di tubuh Tangmo Nida dan ingin masalah ini diselesaikan.
Sementara itu, penggemar Tangmo Nida sempat menyambangi kantor polisi Nonthaburi pada Sabtu kemarin, untuk mencari keadilan bagi mendiang dan menuntut polisi agar melakukan tugas mereka dengan jujur.
Polisi Nonthaburi bertanggung jawab untuk menyelidiki jatuhnya Tangmo Nida yang fatal ke Sungai Chao Phraya dari speed boat berisi lima orang, termasuk manajernya, pada malam 24 Februari 2022 lalu.
Baca Juga: Omicron Sembuh! Jangan Makan dan Minum Ini Saat Sakit Tenggorokan Omicron, Ini Cara Atasi Tanpa Obat
Para pengunjuk rasa juga membawa poster bergambar Tangmo Nida dan pesan yang mengungkapkan belasungkawa dan menuntut keadilan.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka tidak percaya jatuhnya Tangmo Nida ke sungai adalah kecelakaan dan menduga bahwa ada permainan kotor yang terlibat.***