DESKJABAR - Kasus Omicron kini tengah meningkat. Omicron adalah varian baru dari virus Covid-19 yang sudah menyebar di Indonesia.
Tahun 2022 ini, kasus Omicron terus mengalami kenaikan. Gejala Omicron sering disebut mirip dengan gejala flu biasa.
Namun tetap saja, kita perlu menghindari Omicron dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca Juga: Belum Tentu OMICRON, Usir Bersin, BATUK, PILEK, dengan Cara Alami, Resep Zaidul Akbar
Omicron bisa menginfeksi siapapun, termasuk ibu hamil.
Ibu hamil adalah orang dalam kondisi khusus yang mudah sakit dan kelelahan.
Itu sebabnya sangat besar resiko ibu hamil terinfeksi Omicron.
Dokter kandungan, dr.Andriansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, M.Kes, mengatakan bahwa gejala Omicron bisa saja dialami ibu hamil.
Lewat sebuah video di kanal YouTube spogman, dr. Andriansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, M.Kes menjelaskan hal yang perlu dilakukan ibu hamil ketika terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron, dalam video berjudul "Bahaya Omicron bagi Ibu Hamil", yang diunggah pada 18 Februari 2022.
Dalam artikel sebelumnya, menurut dokter Andriansjah, jika ibu hamil mengalami gejala Omicron, maka harus melakukan tes PCR agar dapat dipastikan gejala yang dialami tersebut benar-benar Omicron atau bukan.
Lalu, bagaimana jika hasil pemeriksaan mengatakan bahwa ibu hamil positif Covid-19 varian Omicron? Apa yang harus dilakukan ibu hamil tersebut?
Begini jawaban dari dokter Andriansjah untuk ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
"Tentunya kalian harus melakukan yang namanya isolasi mandiri, jika gejalanya itu ringan dan sedang. Biasanya kan kalau gejala berat itu ada demam gak berhenti hingga sesak nafas ya," ujar dokter Andriansjah.
Dokter Andriansjah pun menyebutkan apa saja hal yang perlu dilakukan ibu hamil saat isolasi mandiri ketika terkena varian Omicron.
Inilah hal-hal yang perlu ibu hamil lakukan ketika sedang isolasi mandiri saat terkena Covid-19 varian Omicron :
1. Ukur suhu tubuh dengan termometer dan ukur saturasi oksigen
"Ini dilakukan 2-3 kali perhari. Jadi kalau suhunya makin meningkat, ya minum obat anti panasnya. Kalau saturasi oksigen normal, oke. Tapi kalau sudah turun nih, dibawah 94 hati-hati, siap-siap dibawa ke rumah sakit sebelum terlambat," kata dokter Andriansjah.
2. Konsumsi vitamin dan suplemen
"Seperti vitamin C, vitamin D3, Zinc, dan semua itu dapat membantu daya tahan ibu hamil terutama yang lagi terinfeksi Omicron," ujar dokter Andriansjah.
3. Pemberian obat diatur dokter
"Pengobatan-pengobatan yang diberikab pada ibu hamil ini tergantung dari kondisinya ya. Jadi kalau dia demam, dikasih penurun demam. Tapi kalau dia ada batuk pilek, ditambahin lagi sama obat batuk dan obat flu," ujar dokter Andriansjah.
Dokter Andriansjah juga menegaskan, bahwa pemberian obat bagi ibu hamil yang terkena Omicron harus diatur oleh dokter.
"Jangan jadi dokter sendiri, itu berbahaya," katanya.
4. Makan 3 kali sehari
"Kemudian kalau bisa menjaga makan. Makan kalau bisa 3 kali sehari, disamping ada snack-snack (cemilan)," ujar dokter Andriansjah.
Dokter Andriansjah menekankan agar ibu hamol tetap menjaga asupan makanan karena janin di dalam perut perlu asupan nutrisi.
"Hindari makanan yang terlalu pedas dan terlalu asam. Karena orang yang lagi sakit itu asam lambungnya naik tuh, jadi kalau makan yang terlalu pedas dan terlalu asam malah makin gak enak," ujarnya.
5. Minum air 2-2,5 liter perhari
Dokter Andriansjah mengatakan, asupan air sangatlah penting. Apalagi ketika ibu hamil yangs terkena Omicron mengalami demam.
Tubuh ibu hamil yang demam karena terinfeksi Omicron perlu hidrasi yang cukup.
6. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup ini termasuk tidur malam, kata dokter Andriansjah.
"Tidur malam ini kalau bisa 7 sampai 8 jam," ujarnya.
7. Hindari stres dan panjang akal
Ibu hamil yang terkena varian Omicron perlu menghindari stres serta panjang akal dan memperbanyak istirahat, menurut dokter Andriansjah.
"Panjang akal ini mikir yang enggak-enggak gitu, jadi maksudnya belum kejadian sudah mikir gini mikir gini. Lihat berita artis ini meninggal karena Covid-19, tinggalin aja. Main media sosial itu yang seneng-seneng aja," kata dokter Andriansjah.
8. Pantau gerakan janin
Satu hal penting lainnya yang disampaikan dokter Andriansjah adalah ibu hamil perlu memantau pergerakan janin di dalam perut.
"Terutama ini ketika kehamilan 5 setengah sampai 6 bulan. Itu biasanya ketika janin bergerak, itu sudah mulai kerasa tuh. Pantau yih gerakannya," kata dokter Andriansjah.
Itulah hal-hal yang perlu dilakukan oleh ibu hamil yang terkena Covid-19 varian Omicron. Jika mengalami kondisi dibawah normal,dokter Andriansjah menyarankan untuk segera pergi ke rumah sakit agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebuh lanjut.***