DESKJABAR - Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Tidak hanya pada orang yang sudah tua, yang masih muda pun berisiko terkena serangan jantung.
Seperti putri dari aktris dan politisi Nurul Arifin, Maura Magnalia (27) yang diduga meninggal karena serangan jantung, pada Selasa, 25 Januari 2022 lalu.
Dan serangan jantung, bukan penyakit turunan. Meskipun orang tuanya pernah serangan jantung, belum tentu anaknya akan mengalaminya juga.
Baca Juga: 10 Dosa Istri Pada Suami Menurut Islam, Nomor 7 Terlihat Sepele Tapi Sering Dilakukan
Serangan jantung terjadi karena adanya plak atau kerusakan di pembuluh darah arteri corona sehingga menyebabkan terjadinya penyempitan. Padahal pembuluh darah ini yang bertugas menyuplai makanan dan oksigen ke jantung.
Penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung disebabkan karena kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, kelebihan berat badan atau obesitas, serta punya hipertensi yang tak terkontrol.
Untuk menghindari penyempitan pembuluh darah, jagalah pola hidup sehat sehingga mengurangi risiko terkena serangan jantung. Makan-makanan sehat, jangan merokok, dan rajin berolahraga.
Apakah serangan jantung terjadi begitu saja tanpa ada alarm atau tanda dari tubuh sebelumnya?
Tentu saja tidak. Sebelum serangan jantung terjadi, tubuh akan memberi tanda terlebih dahulu yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Viral! Diduga Penampakan Ya'juj Ma'juj Terekam Kamera, Dinding Zulkarnain Ditemukan ?
Namun sayangnya, masih banyak yang mengabaikan tanda-tanda tersebut. Sehingga ketika serangan jantung datang, akibatnya menjadi lebih fatal dan menyebabkan kematian.
Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito A. Damay, di kanal Youtube DRV Channel “KAMU WAJIB TAU! KELUHAN DAN TANDA-TANDA SESEORANG AKAN MENGALAMI SERANGAN JANTUNG”, 27 Agustus 2021, menjelaskan mengenai tanda-tanda akan terjadinya serangan jantung.
Empat tanda yang akan muncul sebelum orang terkena serangan jantung adalah:
- Cepat lelah atau cape
Tanda akan terjadi serangan jantung yang pertama adalah, tubuh mudah merasa lelah atau cape. Sehingga menghindari aktifitas yang membuatnya semakin lelah, misalnya jalan, naik tangga, atau olahraga.
“Atau enggak, bisa jadi orang yang berisiko serangan jantung itu justru yang rajin olahraga. Misalnya lari, atau gowes. Sampai ada pertanyaan kok bisa sih dia kena serangan jantung, orang dia rajin olahraga? Biasanya karena dia terlalu semangat dan mengabaikan tanda yang ada,” ujar dr.Vito.
Hal ini terjadi karena biasanya dia tertantang oleh yang lain, misalnya: “ah yang lain saja bisa gowes jauh. Masa saya enggak bisa”.
Dengan mindset yang seperti itu, maka dia abaikan tubuhnya yang sudah memberi alarm. Nah yang seperti ini, berisiko kena serangan jantung.
“Bukan enggak ada alarm sebenarnya. Ada alarm tapi dimatiin sama dia. Ketika dia merasa lebih mudah lelah dan fisiknya tidak sekuat dulu maka sebaiknya dia memeriksakan dirinya ke dokter,” ujar dr.Vito lagi.
- Sering mengeluh sakit dada atau sesak nafas tiba-tiba.
Tanda akan serangan jantung berikutnya adalah dada suka sakit atau sesak nafas tiba-tiba. Biasanya tiba-tiba dada terasa berat, sulit bernafas. Kalau tanda ini sudah ada, jangan dianggap remeh.
“Mungkin itu akan hilang sendiri dalam waktu 20-30 menit. Tapi bisa jadi sebenarnya itu serangan jantung yang pertama. Jangan anggap remeh dan segera periksakan diri ke dokter,” ujar dr.Vito.
Apalagi kalau makin lama serangan itu makin sering datang. Misalnya lagi duduk tiba-tiba dadanya suka sakit dan terasa penuh.
Seperti diremas bagian dada di bagian tengahnya, yang menyebabkan tangannya, lehernya, dagunya terasa kaku, nah itu tanda-tanda akan kena serangan jantung juga.
“Serangan-serangan demikian mungkin tidak fatal, tapi kalau tanda seperti ini makin sering datang, harus hati-hati, karena itu tanda serangan jantung,” kata dr.Vito lagi.
- Ketika beraktifitas tiba-tiba langsung pingsan
Tanda akan serangan jantung ini juga fatal akibatnya. Yaitu saat beraktifitas lalu tiba-tiba pingsan sesaat. Tapi biasanya nanti akan sadar lagi seperti biasa.
“Nah memang begit. Itu ciri khasnya jantung. Pingsan sebentar lalu bangun lagi. Tapi kok ada yang jatuh pingsan terus enggak bisa ngapa-ngapain lagi? Itu adalah serangan jantung yang berat. Tergantung lokasi atau posisi pembuluh darah mana yang tersumbat. ,” ujarnya.
- Angina Pectoris atau angin duduk
Tanda akan serangan jantung berikutnya adalah angin duduk. Ini adalah tanda khas dari orang yang akan terkena serangan jantung.
Biasanya terjadi ketika orang sedang jalan atau beraktifitas, tiba-tiba sesak nafas atau sakit dadanya. Tapi rasa sakit itu akan hilang ketika dia duduk atau diam sebentar. Kalau dia bergerak lagi, akan terasa sakit lagi.
“Nah, itu adalah tanda utama orang yang sudah punya penyempitan di pembuluh darah coroner. Ketika diam aja, walaupun ada penyempitan, aliran darah yang cuma sedikit itu masih cukup memberikan asupan buat otot jantung,” ujarnya.
Tapi ketika dia beraktifitas lebih, otot jantung pun harus bekerja lebih keras dan minta oksigen lebih banyak. Tapi tidak tercukupi karena penyempitan pembuluh darah, maka dadanya sakit lagi.
“Jadi ketika ada tanda, sakit dada yang muncul ketika aktifitas kemudian mereda ketika diam atau istirahat, nah itu adalah tanda orang yang akan kena serangan jantung di kemudian hari. Harus cek kondisinya, misalnya cek EKG atau USG jantung kalau ada lemah jantung,” ujar dr.Vito lagi.
Itulah 4 tanda akan serangan jantung yang wajib diketahui. Jangan anggap remeh, kenali sejak dini agar bisa mengurangi risiko fatal di kemudian hari.***