Agar Anak Tidak Kehabisan Energi Saat Berpuasa, ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

28 April 2021, 14:06 WIB
Anak-anak sedang belajar di atas jembatan. /Antara/

 

 

DESKJABAR - Orang tua yang memiliki anak yang berusia di bawah usia 7 tahun dan sedang belajar menjalankan ibadah puasa, dianjurkan untuk mengatur jadwal bermain anak saat Ramadhan agar buah hati tidak kehabisan energi dan kuat berpuasa. 

Hal tersebut disampikan dokter spesialis anak dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A dari Universitas Indonesia, dalam siaran resmi, Rabu 28 April 2021.

Ayi Dilla menuturkan, setelah sahur dan shalat subuh, buah hati boleh dibiarkan untuk tidur sejenak sebelum jadwal sekolah dimulai. Setelah shalat subuh sebaiknya batasi kegiatan anak, jangan biarkan anak jalan dalam jarak jauh atau melakukan olahraga yang menguras tenaga.

Baca Juga: Anak Usia dibawah 7 Tahun Rentan Mengalami Kekurangan Cairan Saat Berpuasa, Ini Solusinya

"Biarkan mereka bermain satu jam sebelum maghrib," kata dr. Ayi Dilla yang merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Ketika anak mulai berlatih puasa saat Ramadhan, tubuh mereka menyesuaikan diri terhadap rasa lapar. Orangtua mungkin akan melihat anak-anak merasa lemas dan mengantuk. Beri anak waktu untuk tidur siang, namun jangan sampai berlebihan.

"Tawarkan anak aktivitas seperti belajar mengaji, membaca buku, mewarnai, atau aktivitas yang menyenangkan lainnya," kata Ayi.

Baca Juga: Libur Lebaran, Wisata Alam Menjadi Destinasi Andalan Yogyakarta

Lebih lanjut Ayi mengatakan ajari anak puasa secara bertahap sesuai umurnya. "Sebetulnya tidak ada patokan baku kapan waktu yang tepat bagi anak untuk berpuasa. Anak balita pun boleh berpuasa. Hanya saja, sebaiknya seorang anak dapat berpuasa secara bertahap, tidak langsung puasa sampai maghrib," ucapnya.

“Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan. Sedangkan, usia 5-7 tahun dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya. Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka,” uar Ayi.

Oleh karena itu, sesuaikan waktu berbuka sesuai kemampuan anak. Ketika baru berlajar puasa, balita yang biasanya sarapan pukul 07.00 bisa diajari untuk menunda hingga pukul 09.00 atau 10.00.

Setelah sarapan yang tertunda, ajak balita lanjut berpuasa hingga boleh makan lagi pukul 15.00, kemudian lanjut lagi berbuka puasa bersama pada maghrib.***

 

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler