Usaha Perkebunan Karet di Jawa Barat Ujicoba Teknik Baru Sadap Getah Hasil Lebih Tinggi

- 9 Februari 2024, 09:30 WIB
Metode baru cara sadap getah pada perkebunan karet, diperkenalkan oleh Bio Tech dan HKTI, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2024.
Metode baru cara sadap getah pada perkebunan karet, diperkenalkan oleh Bio Tech dan HKTI, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2024. /Kodar Solihat/DeskJabar

Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Malangbong, Garut, Bergairah, Pendapatan Bagus Melalui Inovasi Integrasi Usaha

 

Menurut Datuk Ahmad S, usaha perkebunan karet di Indonesia, termasuk Jawa Barat, menjadi tempat utama projek teknis MCTS. Luasan perkebunan karet di Indonesia harus selamatkan dari kemelut rendahnya karet berkepanjangan, karena terdikte pedagang di Singapura dan Cina.

“Indonesia masih merupakan tempat terbaik di dunia usaha budidaya karet, dan luasannya masih besar. Bahkan, Mercu Bio Tech akan membeli pula getah karet dari perkebunan yang menggunakan teknik MCTS, untuk dipasarkan di Eropa, Timur Tengah, dan Cina,” ujar Datuk S.

Disebutkan, teknis MCTS diciptakan Dr Noordin dari Malaysia atas sokongan pemerintah Inggris, dalam berbagai riset pengembangan dan penyelamatan usaha karet alam dunia. Sebab, di Eropa, kebutuhan karet alam masih sangat tinggi dan terus naik.

Indonesia dan Thailand diketahui merupakan produsen karet alam terbesar dunia, namun produksinya terus turun karena harga karet yang rendah berkepanjangan. Saat ini harga karet sudah kembali naik, tetapi produktivitas lateks harus ditingkatkan sebagai cara agar usaha tetap menguntung baik.

Ketua Harian DPP HKTI, Bachtiar Utomo senada Ketua HKTI Jawa Barat, Nu’man Abdulhakim, menyebutkan, jika ujicoba teknik MCTS ini sukses di Indonesia dan Jawa Barat, akan bisa digunakan untuk penyelamatan sejumlah unit perkebunan karet yang terlantar. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x