Di Kabupaten Bandung, Produksi dan Bisnis Teh Kemasan Banyak Diminati Kalangan Milenial

- 21 Juni 2023, 17:15 WIB
Sejumlah kalangan milenial di Ciwidey, Kabupaten Bandung, mengikuti bimbingan pengolahan teh, menjadikan bisnis perkebunan teh rakyat Jawa Barat mulai bangkit.
Sejumlah kalangan milenial di Ciwidey, Kabupaten Bandung, mengikuti bimbingan pengolahan teh, menjadikan bisnis perkebunan teh rakyat Jawa Barat mulai bangkit. /dok Asosiasi Teh Indonesia

 

DESKJABAR – Banyak kalangan milenial kini tertarik produksi dan bisnis teh kemasan, muncul di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Fenomena tersebut menunjukan peminat teh kemasan skala UMKM memiliki pasar bagus di pasar domestik, untuk menggerakan kebangkitan perkebunan teh rakyat.

Gambaran demikian dapat terlihat dari banyaknya kalangan milenial, antusias mengikuti bimbingan teknis pengolahan teh bagi kalangan milenial. Pelatihan itu dilakukan di Kelompok Tani Mulya, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Rabu, 21 Juni 2023.

Tampak banyak milenial mengikuti cara mengolah teh untuk diproduksi menjadi teh hijau, teh putih, dsb. Kemudian, teh hasil olahan itu dikemas dengan aneka bentuk dan tampilan, untuk menarik minat para calon konsumen.

 Baca Juga: Bisnis Teh Kemasan Gapoktan dan UMKM Bergairah, Bangkitkan Perkebunan Teh Rakyat di Jawa Barat

Bisnis bagus bagi kalangan muda

Pengajar bimbingan teknis produksi teh olahan itu, Rizal, Rabu, 21 Juni 2023 menyebutkan, pelatihan itu bukan hanya teh kemasan, pelatihan itu juga menekankan ke segala aspek bisinis teh, mulai petani sampai retailer. Kalangan muda tampak antusias mengikuti, sebagai peluang bisnis bagus bagi mereka. 

Ini memunculkan kekuatan bersama usaha perkebunan rakyat, mulai petani, pengolah, sampai kepada penjualan, dengan memberikan produk-produk bagus bagi konsumen. Bisnis terintegrasi kini menjadi dapat dilakukan usaha perkebunan rakyat bagi yang serius melakukan.

Bimbingan teknis ini bekerjasama dengan gabungan kelompok tani (gapoktan). Dengan cara itu, kemampuan bisnis teh rakyat menjadi tersinergi mulai tingkat budidaya di perkebunan teh rakyat, produksi, blending, sampai kepada penjual ke restoran dan kafe.

Soal produksi dan bisnis kemasan yang diminati kalangan milenial dengan pasar bagus, disebutkan Rizal, adalah teh blended dengan flavour atau tisane bunga, buah herbal rempah.

Para kalangan milenial peserta bimbingan teknis pelatihan olahan teh di Kabupaten Bandung.
Para kalangan milenial peserta bimbingan teknis pelatihan olahan teh di Kabupaten Bandung. dok Rizal

 Baca Juga: Perkebunan Teh Pucuk Merah di Gambung, Kabupaten Bandung, Pemandangan Unik Wisata

Bisnis berkembang dan manfaat

Sebagai gambaran, bisnis teh kemasan buatan UMKM (usaha mikro, kecil, menangah) dan gapoktan, kini berkembang di Jawa Barat, terutama di Kabupaten Bandung. Fenomena ini menjadikan pasar teh kemasan dalam domestik menjadi lebih beragam dengan produksi UMKM dan gapoktan.

Yang menarik, dari sejumlah tampilan, produk-produk teh kemasan buatan gapoktan dan UMKM ternyata banyak yang berkualitas bagus. Bahkan, menjadi wawasan baru bagi para konsumen teh domestik, juga bisa memperoleh dan menikmati inovasi baru teh dari produk-produk gapoktan dan UMKM.

Berkembangnya bisnis kemasan teh skala UMKM dan gapoktan, juga munculkan peluang usaha dan kerja bagi kalangan muda. Bisnis dan produksi teh kemasan kini bergerak ke kalangan muda, sebagai penggerak pemasaran teh buatan perkebunan rakyat di Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Anda Penggemar Minum Teh ? Kini Banyak Produk Bagus UMKM dari Perkebunan Rakyat asal Jawa Barat

Sekretaris Ekskutif Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Atik Dharmadi, fenomena ini menjadikan efek berantai kembali terbukanya lapangan kerja di perdesaan dimana perkebunan teh rakyat berada. Apalagi, usaha perkebunan teh diketahui bersifat padat karya, yang bisa saling menghidup satu sama lain.

Dengan eksisnya kebun-kebun teh rakyat, menjadikan peluang kerja terdekat yang tersedia di tingkat perdesaan. Manfaat berantai lainnya, adalah penyelamatan lingkungan suatu wilayah, karena perkebunan teh diketahui merupakan pelestari lingkungan dengan aspek ekonomi, sosial, dan budaya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah