Budidaya Lele Kolam Terpal di Musim Pancaroba, Ini Strategi Agar Hasil Bagus Usaha Perikanan

- 5 April 2023, 11:18 WIB
Usaha budidaya lele pada kolam terpal ketika musim pancaroba, ada strategi agar hasil bagus usaha perikanan.
Usaha budidaya lele pada kolam terpal ketika musim pancaroba, ada strategi agar hasil bagus usaha perikanan. /Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Barat

DESKJABAR – Cara budidaya lele pada kolam terpal menjadi salah satu peluang usaha masyarakat bidang perikanan, dengan memanfaatkan pekarangan. Ada strategi agar hasil bagus dari budidaya lele kolam terpal pada musim pancaroba.

 

 

Ketika terjadi fluktuasi suhu musim pancaroba, seringkali usaha budidaya baik tanaman sampai hewan termasuk perikanan menjadi terpengaruh. Tanpa ada strategi menyiasati musim pancaroba, usaha seringkali terpengaruh, termasuk budidaya lele pada kolam terpal.

Salah satu strategi mengantisipasi fluktuasi suhu ketika musim pancaroba, adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Yang harus diperhitungkan, adalah tempat budidaya berkaitan dengan kondisi terik matahari.

Inilah strategi budidaya lele kolam terpal pada musim pancaroba

Ada petunjuk dari Pemkab Gunung Kidul, DI Yogyakarta, soal strategi budidaya lele pada kolam terpal ketika musim pancaroba.

Caranya adalah :

  • Letakan bak atau kolam pemeliharaan budidaya lele pada posisi terkena sinar matahari secara penuh. Jangan membuat kolam pada area yang di sekitarnya banyak pohon atau ada penghalang sinar matahari.
  • Sumber air bisa berupa air sumur, irigasi, air hujan, dan air langganan sudah dikondisikan lebih dahulu. Parameter air yang ideal adalah 28-32 derajat celcius, PH 6,5-8,5, dan oksigen terlarut diatas 1 ppm.
  • Untuk memudahkan pembuangan lumpur atau bahan organik lainnya, pada tengah kolam dibuat saluran pembuangan.
  • Saluran pasok dan buang menggunakan pipa paralon kisaran 3 inci, dan diberi saringan agar ikan predator tidak masuk kolam. Khusus jika di pekarangan rumah, tentunya agar ikan lele dipelihara tidak keluar kolam.

   Baca Juga: Inilah Jenis Ikan Nila Paling Cepat Besar dan Daging Lebih Tebal, Budidaya Perikanan Lebih Menguntungkan

Ketika persiapan kolam, ada tips untuk kolam baru, untuk menghilangkan racun dari plastic. Caranya, dengan direndam pakai serabut kelapa atau gedebog pisang selama 3-4 hari. Selanjutnya, air kolam dibuang dan dibilas dengan air bersih.

Sedangkan untuk kolam lama, bisa langsung diisi air dan probiotik EM-4 lalu biarkan minimal 7 hari, setelah itu benih lele bisa ditebar.

Benih lele yang digunakan sebaiknya unggul, berkualitas, dan tidak ada parasite/pathogen. Smber benih diperoleh dari UPR maupun balai benih ikan (BBI) dinas perikanan yang sudah memperoleh sertifikat CPIB minimal B.

Baca Juga: Hobi dan Budidaya Ikan Koi Kembali Semarak, BBPBAT Sukabumi Sediakan Bibit Unggul Kelas Dunia

Pengambilan, pendistribusian, maupun penerbaran benih lele mengacu ke standar operasional prosedur baku yang tertuang pada prinsip-prinsip cara pembudidayaan ikan yang baik (CPIB).

Tiba di lokasi budidaya, benih lele dikarantina sekaligus dilakukan diagnose jika ada masalah. Sebelum ditebar, harus diaklimatisasi dahulu sekitar 30-60 menit.

Pakan ikan

 

Pakan menggunakan pelet ikan, dan sebaiknya pelet yang terapung. Ini memudahkan control habis atau tidaknya pelet yang dimakan ikan.

Produk pelet juga sebaiknya teregistrasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), masih lama masa kadaluwarsa, minimal 2,5 bulan. Porsinya 5 persen per hari dari biomassa ikan, Namun pemberian mengacu kondisi nafsu makan ikan lele.

Baca Juga: Budidaya Ikan Mas Majalaya Kembali Dikembangkan untuk Usaha Perikanan di Kabupaten Bandung

Ketika tahap pemeliharaan, disarankan menggunakan kapur pertanian (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2) dosis 20 ppm (20 gram.m3). Ini dilakukan untuk mensiasati suhu dan pH ekstrim.

Untuk pengendalian dan penanganan hama dan penyakit ikan, bisa menggunakan garam krosol dosis 500-1.000 ppm, probiotik EM4 juga obat-obatan alami/herbal. Jika menggunakan obat-obatan kimia, sebaiknya lihat kemasannya. Biasanya, tertera geristrasi KKP RI dan informasi masa kadaluwarsa serta informasi lainnya.

Penggantian maupun penambahan air dilakukan jika kolam mengalami penyusutan air alibat evaporasi alias penguapan, atau pun bocor.

Jika air kolam terlalu pekat, perlu dilakukan resirkulasi air untuk mengendapkan lumpur. Jika ganti air, sebaiknya jangan semuanya, hanya buang lumpurnya saja, lalu tutup lagi kemudian isi lagi. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ppid.gunungkidulkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x