Data Kementerian Perdagangan RI menunjukan bahwa dalam 5 tahun terakhir, tren ekspor komoditi cangkang sawit Indonesia ke Jepang meningkat 48,66%, dengan nilai ekspor per Januari – Juli 2022 tercatat USD 207,5 juta.
Baca Juga: Perkebunan Karet Jawa Barat di Garut Diremajakan, untuk Pulihkan Produktivitas
Hal ini menunjukan semakin tingginya permintaan cangkang sawit Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan sebanyak kurang lebih 97 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang dimiliki Jepang.
Mengingat besarnya potensi kerja sama di sektor biomassa, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan aspek keberlanjutan industri sawit Indonesia dapat terpenuhi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana dalam pidato kuncinya menekankan berbagai upaya percepatan pencapaian target netralitas karbon Indonesia pada 2060.
Baca Juga: Pasar Banjarsari Ciamis Terbakar, 54 Kios Ludes Dilahap Si Jago Merah
Disebutkan, Pemerintah Indonesia saat ini telah mencanangkan program konversi lebih dari 200 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi PLTBm.
Komoditi cangkang sawit tentunya menjadi sangat penting sebagai bahan baku bahan bakarnya.
“Untuk itu, Pemerintah Indonesia akan memastikan peningkatan produksi komoditi cangkang sawit yang berkelanjutan, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun sebagai komoditi ekspor unggulan Indonesia”, pungkas Sekjen Rida.
Baca Juga: Hamparan Kebun Teh yang Luas, Banyak Didatangi Wisatawan dan Pendaki Gunung Cikuray