DESKJABAR- Cadangan gas di Sumatera Selatan (Sumsel) selama ini dijual ke Singapura, padahal di Indonesia sendiri sangat dibutuhkan.
Diharapkan pada tahun depan tidak lagi dijual ke Singapura tapi dikelola untuk kebutuhan negeri sendiri dan ini pun kalau begitu akan membuka lapangan kerja.
Harapan tersebut diungkapkan Direktur PT Montreal Refinery Petrochemical Indonesia (MRPI) proyek Tanjung Api Api Sumsel Sunarto Ponirin terkait akan berakhirnya kontrak penjualan migas dari Sumsel ke Singapura pada September 2023.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Romantis di Bogor Favorite Pasangan Muda, Cocok untuk Honeymoon Pengantin Baru
PT MRPI pun siap untuk berinvestasi sebagai bentuk semangat membangun Sulsel, membangun negeri.
Menurut Sunarto Ponirin, investasi yang akan dikucurkan miniman Rp 600 triliyun.
Pemegang saham nya teridiri dari PT ABINTARA (PMDM) 5 persen, Montreal Energy Hongkong 95 persen.
Di dalam Montreal Energy pemegang sahamnya ada Synfuels China 80 persen dan investor Hongkong 20 persen.
"Seratus persen swasta murni, kami minta dukungan ke masyarakat SUmsel agar gas selama ini dari Sumsel dijual ke Singapura, tahun depan jangan dijual lagi karena ini kan membuka lapangan kerja," ujar Sunarto Ponirin, Jumat 26 Agustus 2022.